SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah dua pekan melakukan pengejaran, polisi berhasil membekuk Kusmayadi alias Agus alias Petrus, pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Nur Atikah alias Nuri yang sedang hamil tujuh bulan di rumah makan masakan Padang Selera Bundo, Karangpilang, Surabaya, Rabu (20/4) malam.
Seperti diketahui, Agus dan korban merupakan rekan kerja yang diduga memiliki hubungan gelap. Keduanya sama-sama bekerja di sebuah rumah makan masakan Padang, Gumarang, di daerah Cikupa. Agus merupakan kepala rumah makan, sedangkan NA sebagai kasirnya. Jenazah korban ditemukan pada Rabu (13/4) tanpa bagian tubuh yang lengkap.
Baca Juga: Identitas Perempuan Korban Mutilasi di Jabon Sidoarjo Belum Terungkap
Tak lama setelah berita tertangkapnya Agus, video proses penangkapan mulai bermunculan di dunia maya, Kamis (21/4). Salah satunya video berdurasi 1 menit 51 detik yang diunggah akun Becilini di Youtube.
Dalam video itu, Agus yang mengenakan baju warna putih langsung menangis ketika polisi mulai memasuki rumah makan tersebut. Salah seorang petugas memeganginya dan dia menurut saat dimasukkan ke dalam mobil.
Agus langsung dibawa menuju Jakarta dan diboyong menuju rumah tahanan Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini menjadi perhatian publik, karena saat dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong, korban sedang mengandung tujuh bulan.
Baca Juga: 10 Hari Pasca Ditemukan, Identitas Korban Mutilasi di Jabon Belum Juga Terungkap
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menyebut Kusmayadi alias Agus bin Dulgani (31), pelaku pembunuhan sadis disertai mutilasi wanita hamil, Nur Atikah seorang playboy. Sebab, selain punya istri sah dan Nur Atikah, Agus juga memiliki kekasih gelap di Surabaya.
"Dia Playboy," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/4).
Kendati begitu, Krishna tidak mau membeberkan lebih rinci wanita simpanan Agus tersebut. Dia hanya menjelaskan kekasih gelap Agus itu tidak tahu jika Agus kabur ke Surabaya karena melakukan pembunuhan sadis.
Baca Juga: Sesudah Ah Uh Ah Uh, Perawat Cantik Bunuh dan Memasak Tubuh Mas Dokter
"Enggak tahu enggak tahu, kalau tahu kan sudah diusir. Bagaimana sih kalau pacarmu tahu kamu membunuh dia juga enggak mau sama kamu," jelas dia.
Kepada polisi, Agus mengakui jika wanita itu adalah kekasihnya. Bahkan, saat berada di Surabaya, Agus sempat menemui wanita tersebut.
"Dia punya pacar di Surabaya, dia datengin," tandas Krishna.
Baca Juga: Bikin Video Tiktok, malah Temukan Mayat Dipotong-potong dalam Koper
Sebelumnya, polisi mengendus keberadaan Kusmayadi alias Agus bin Dulgani sedang berada di Surabaya.
Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dipimpin Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan dan Kanit III Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Awalaudin Amin.
Kepala Subdirektorat II Kejahatan dan Kekerasan Herry Heryawan membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, pelaku sudah berada di Surabaya selama 7 hari. Agus pergi ke Surabaya setelah bertengkar dan membunuh Atikah. Di Surabaya, Agus juga memiliki kekasih dan dia ditangkap saat menunggu kekasihnya datang.
Baca Juga: Penari Telanjang Penggal Pria yang Menidurinya
Di restoran yang belum dibuka itu, Agus terus menangis dan memeluk seseorang dengan wajah yang tampak ketakutan. Ia mengenakan kaus putih dengan motif sablon merah di bagian depan dan celana selutut. Tidak ada perlawanan dari Agus saat ditangkap. Masih sesenggukan, Agus digiring polisi masuk mobil hitam. "Dia diperiksa di Subdirektorat Jatanras Polda Jawa Timur," ucap Herry.
Sementara penangkapan tersangka sempat mengejutkan penjaga rumah makan masakan Padang Selera Bundo, Karangpilang, Surabaya. Sebab, saat datang, polisi menangkap pelaku pembunuh Nur Atikah itu langsung mendatangi kasir dan karyawan.
"Saat menangkap dia (Kusmayadi) polisi itu mengaku sebagai kakaknya. Setelah itu baru mengaku kalau dari polisi," kata Yuni, seorang pegawai bekerja di rumah makan Selera Bundo, Kamis (21/4).
Baca Juga: Kepala Wanita Dijahit ke Tubuh Pria, Hiiiiiii
Yuni mengatakan, saat menangkap Kusmayadi, polisi juga memesan tempat duduk, dengan melihat sekitar area depot. Tidak lama setelah duduk, salah seorang polisi langsung memeluk Kusmayadi.
"Setelah itu, polisi langsung mengikat tangannya dengan tali putih, dan dia (Kusmayadi) itu seperti terlihat menangis," ucap Yuni.(tic/tmp/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News