DEPOK, BANGSAONLINE.com - KHA Hasyim Muzadi, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dan Depok Jawa Barat mengingatkan pimpinan Hizbut Tahrir Indonensia (HTI) agar tidak sedikitpun punya keinginan untuk mendirikan khilafah di Indonesia. Sebab Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila bagi Nahdlatul Ulama (NU) sudah final.
”Tema-tema seperti penegakan khilafah, tak setuju NKRI dan Pancasila, yang mengesankan akan mendirikan negara baru, tak usah,” kata Kiai Hasyim Muzadi saat menerima pengurus pusat HTI di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat, Rabu (4/5/2016).
Baca Juga: Salam Lintas Agama Dihukumi Haram Tak Terkait Intoleran
Menurut Kiai Hasyim, Pancasila telah diterima kaum muslimin melalui proses panjang, kurang lebih 40 tahun. “Makanya jangan dipersoalkan lagi. Karena proses ini dimulai dari perjuangan bersenjata seperti DI/TII, Permesta/PRRI, perjuangan konstitusional melalui konstituante, sampai NU menjadi partai politik, bergabung dengan PPP. Semua itu tak ada yang cocok. Akhirnya pada 1984 NU menetapkan Pancasila sebagai asas Negara dan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai ideologi NU,” tegas Kiai Hasyim Muzadi yang mantan ketua umum PBNU dua periode.
“Hendaknya proses panjang ini tidak dicederai,” tambahnya.
Seperti diberitakan bangsaonline.com, beberapa hari ini HTI menggelar show of force Muktamar Khilafah di beberapa kabupaten Jawa Timur. Aksi mereka yang anti Pancasila dan NKRI itu dibubarkan oleh para aktivis Ansor yang merupakan Banom NU. Namun kegiatan HTI yang ingin mendirikan negara berdasar khilafah ini dibiarkan oleh aparat keamanan sehingga para pengurus Ansor bertindak melarang kegiatan yang dianggap merongrong Pancasila dan NKRI. (ma)
Baca Juga: Hanan Attaki Ceramah pada Kajian Jumat, Mahathir Beberkan Alasan Penolakannya Dahulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News