JK Lepas Ekspor Perdana Kapal Perang ke Filipina, sejumlah Negara Mulai Lirik Produksi PT PAL

JK Lepas Ekspor Perdana Kapal Perang ke Filipina, sejumlah Negara Mulai Lirik Produksi PT PAL Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV) 'BRP Tarlac (LD-601)' buatan PT PAL saat akan diekspor ke Filipina. foto: devi/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi PT PAL Indonesia (Persero) yang mengekspor Strategic Sealift Vessel (SSV) 'BRP Tarlac (LD-601)' pesanan dari The Departement of National Defence Armed Forces of The Philippines. JK berpesan, agar PT PAL dapat melaksanakan pesanan sesuai target dan tidak molor pengerjaannya.

"Saya beri penghargaan kepada PT PAL Indonesia. Saya tahu kapal ini serba guna dan sangat bermanfaat. Apalagi Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan sebagai negara maritim yang luas wilayahnya 75% wilayah kelautan," kata JK saat memberikan sambutan di acara pelepasan ekspor perdana SSV secara seremonial di dok PT PAL, Tanjung Perak, Surabaya, Minggu (8/5).

Pelepasan itu juga disaksikan pejabat dari Filipina, Kepala Staf TNI AL, Menpan, Menperin, PT PAL, beberapa anggota Komisi VI DPR RI, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Wakil Wali Kota Surabaya.

Ekspor ke Filipina ini menunjukkan bahwa Indonesia telah sukses dan memberikan bukti bahwa memiliki kemampuan lebih baik. Filipina memesan kapal SSV sebanyak 2 unit.

Kapal SSV ini merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang memiliki panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan kecepatan maksimal 16 knot.

Satu unit kapal SSV yang dikerjakan selama dua tahun ini akan berlayar sampai ke Manila selama 5 hari. Sedangkan satu unit kapal SSV lainnya masih dalam proses pengerjaan, dan ditargetkan rampung selama setahun.

"Pengerjaan selama dua tahun tepat waktu tentu sebuah hal yang baik. Jangan seperti dulu, lama penyelesaiannya," tutur JK.

"Kalau (pengerjaan) tidak tepat waktu, maka konsumen akan kesulitan," tandasnya sambil menambahkan, dengan ekspor , Indonesia bisa bersaing dengan negara produsen kapal.

Dia menambahkan, pertumbuhan galangan kapal di dunia ini berpindah-pindah. Dulu Eropa yang terkenal, kemudian berpindah ke Jepang. Karena teknologi dan harga di Jepang lebih mahal, sekarang pindah ke Korea. Dan Indonesia juga mampu bersaing dengan negara-negara yang memiliki galangan kapal.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO