NUSA DUA, BANGSAONLINE.com - Meski menuai kontroversi akhirnya Setya Novanto (Setnov) terpilih sebagai ketua umum baru Partai Golkar. Mantan ketua DPR RI yang dilengserkan gara-gara kasus “papa minta saham” Freeport itu terpilih secara aklamasi tanpa pemungutan suara kedua. Calon ketua umum Golkar Ade Komarudin (Akom) yang juga lolos dalam putaran pertama menyatakan legowo 'kalah' dari gelanggang pemilihan.
"Pada saat mengakhiri perjalanan ini tadi
sudah berembug dengan teman-teman saya termasuk calon lainnya dan juga dengan
tim saya dan juga dengan ARB selaku ketua dewan pembina sekarang ini. Saya
kira, saya lebih muda daripada Pak Novanto saya masih 50 tahun, Pak Novanto
sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang,"
kata Ade Komarudin memberikan pernyataan di area Munaslub di Bali Nusa Dua
Convention Center, Selasa (17/5).
Akom menyatakan akan memberi dukungan penuh bagi
kepengurusan Novanto yang terpilih memimpin Golkar pada periode 2014-2019.
Baca Juga: Siapkan Atribut, Anis Galang Dukungan Jadi Calon Ketua DPD Golkar Gresik
"Saya dan rekan-rekan saya akan memberikan support kepada Pak Novanto dan nantinya kepada pengurusnya untuk kebesaran Partai Golkar. Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar," imbuh Akom.
Sikap realistis Akom itu didahului saran dari Syahrul Yasin Limpo yang juga menjadi calon ketua umum Golkar. Ia menyarankan Akom mundur setelah mengetahui perbedaan angka yang cukup jauh, Akom diminta untuk legowo tidak melanjutkan pertarungan.
"Saya menghargai pekerjaan ini, luar biasa. Saya mau sarankan ke Pak Setya Novanto maupun Ade komarudin, skor yg ada sudah menggambarkan kerja yg luar biasa," ujar Syahrul Yasin Limpo di lokasi acara, BDCC, Bali, Selasa (17/5/2016).
Baca Juga: Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik, Anha: Regenerasi Saya Sudah 4 Periode
"Minta maaf Pak Ade, bersama temen-temen lain menyarankan rasanya ini sudah ada hasil final. Kalau ini sudah kita anggap maksimal, tidak perlu kita lanjutkan," lanjutnya.
Pimpinan Sidang Nurdin Halid pun meminta agar keduanya melakukan musyawarah mufakat. Meminta keduanya apakah akan dilanjutkan atau tidak.
Perolehan suara keduanya memang terpaut jauh. Suara yang didapat Novanto sebanyak 277 dan Akom 173 dari total 554 suara.
Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari
Pernyataan Akom langsung disambut sorak sorai ratusan peserta Munaslub. Akom bersama Novanto sebelumnya dinyatakan lolos untuk putaran kedua pemilihan karena perolehan suara keduanya mencapai 30 persen dari jumlah total pemilik suara dalam Munaslub.
"Kita beri aplaus dengan kebesaran jiwa, penuh kenegarawanan, dengan mengucap Bismillah bismillah hirohman nirohim kita tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai ketum Golkar," ujar ketua Munaslub, Nurdin Halid.
Pengamat politik AS Hikam menilai wajar Setnov terpilih sebagai ketua umum Golkar mengalahkan kader yang lain. "Karena Golkar partai pragmatis," katanya.
Baca Juga: Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan, Golkar Kenalkan Calon Wakil Bupati ke Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News