BLITAR, BANGSAONLINE.com - drh Tri Budi Susilo (34), warga Desa Puwokerto RT 01 RW 07 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Senin (23/5) malam kemarin sekitar pukul 20.00 WIB ditemukan meninggal dunia di dalam kendaraanya, Daihatsu Xenia warna Hitam Nopol B 1960 BFI. Dia ditemukan di Jalan Raya Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.
Kasubag Humas Polres Blitar AKP Wisnu Wardhana saat dikonfirmasi menjelaskan, sekitar pukul 08.00 WIB, korban yang bekerja sebagai sales obat pamit berangkat kerja ke PT Mensana Jalan Mahakam Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Kemudian pukul 09.00 WIB, istri korban Jayanti menghubungi korban melalui HP namun tidak ada jawaban dan selanjutnya menghubungi rekan kerja korban yang bernama Ardianto.
“Kepada Ardianto itu istri korban menanyakan apakah korban bersama dengan dia dan Ardianto pun ternyata tidak tahu di mana korban berada hari itu,” terang Wisnu , Selasa (24/5).
Istri korban yang bingung dan berperasaan tidak enak terus berusaha menghubungi korban namun tidak ada jawaban. Jayanti pun kemudian melacak keberadaan korban dengan menggunakan GPS HP dan mengetahui posisi korban berada di Rejowinangun Kademangan.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
“Istri korban bersama dengan rekan kerja dan keluarga mencari keberadaan kendaraan dan diketemukan berhenti di bahu jalan menghadap ke timur. Kendaraan kondisi mesin AC dalam keadaan mati yang selanjutnya pintu kendaraan dibuka tidak terkunci. Korban ditemukan dalam posisi bersandar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya.
Istri korban dan rekan korban selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Lodoyo Barat. Hasil dari identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan kekerasan pada tubuh korban.
Menurut istrinya, korban lama menderita penyakit hepatitis dan baru saja keluar dari opname. Masuk opname tanggal 12 dan keluar tanggal 19 Mei 2016.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
“Sesuai surat keterangan dokter dari Puskesmas Banjarejo Tulungagung, korban pernah mengalami hal yang sama di daerah Ngunut Tulungagung namun waktu itu bisa tertolong,” jelas Wisnu.
Keluarga korban menolak otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News