PKB Minta Mentan, Menkeu dan Kepala Bappenas Direshuffle

PKB Minta Mentan, Menkeu dan Kepala Bappenas Direshuffle Maman Imanulhaq. foto: metronews.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Immanulhaq meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan reshuffle terhadap tiga menteri yang dianggap tak mampu menstabilkan harga daging.

"Saya rasa berkali-kali Pak Presiden mengungkapkan perlunya reshuffle. Soal masalah (kebutuhan) daging yang tidak bisa terpenuhi, beberapa kementerian yang berhubungan dengan daging perlu di-reshuffle. Reshuffle hak prerogratif Presiden, dan harus jadi motivasi bagi kementerian-kementerian yang kinerjanya kurang," ucap Maman Imanulhaq di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6).

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB ini memberikan contoh Menteri Pertanian Amran Sulaiman berkali-kali membicarakan soal harga daging, yang seharusnya itu merupakan kewenangan Menteri Perdagangan (Mendag).

"Mentan kan tugasnya harus menjamin ketersediaan, tapi tidak bisa memenuhi juga,” katanya. Selain Mentan yang harus direshuffle, menurut dia, adalah soal Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.

”Bagaimana di pendidikan Islam (anggaran) dipotong sebegitu besar tanpa ada rasionalisasi alasan. Padahal, sesuai Nawa Cita, kita menekankan pentingnya pembentukan karakter," jelas Maman.

Menurut Maman, isu reshuffle yang digelindingkan Jokowi selama ini telah membuat beberapa menteri tidak nyaman, dan tidak optimal dalam bekerja. Oleh karena itu, Maman meminta Presiden agar segera memberi kepastian reshuffle

Presiden Joko Widodo pernah menyatakan, memerintahkan sejumlah menteri agar segera berupaya menurunkan harga daging sapi menjelang Lebaran. Dia mematok harga daging sapi harus turun hingga di bawah Rp80 ribu per kilogram sebelum Lebaran tiba.

Presiden mengeluhkan tingginya harga daging sapi di pasar domestik yang mencapai Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram. Setiap menjelang Lebaran, inflasi pada komoditas ini membuat harga melonjak hingga Rp 15 ribu per kilogram.

"Bertahun-tahun ini terjadi dan dianggap biasa. Bagi saya, ini tak biasa," ujar Jokowi dalam Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan yang digelar Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin, 23 Mei 2016.

Sumber: okezone.com/metro.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO