TUBAN, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan suci Ramadhan ada aktivitas yang unik di depan halaman masjid Astana Sunan Bonang Tuban, yakni membuat bubur Syuro. Menurut warga sekitar bubur itu berasa gurih serta beda rasa dengan bubur lainnya.
Bubur syuro merupakan makanan khas yang dibuat oleh pengurus yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban untuk santapan saat berbuka puasa. Sekilas bubur tersebut seperti pada umumnya. Namun, yang membedakan di situ terdapat daging kambing dan bumbu ala khas Tuban. Sehingga gurih menjadi khas dan berbeda dengan bubur yang lainnya.
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
Seperti yang disampaikan Sumirah (45) warga setempat, Jum’at (17/6). Ia sudah 'berlangganan' mengonsumsi bubur itu di setiap bulan Ramadhan. Bubur itu untuk pengantar tiap akan berbuka puasa. Selain itu, juga ngalap berkah karena keberadaan bubur itu merupakan warisan leluhur yang sudah ada sejak dulu dan turun temurun dari nenek moyang.
“Ini tradisi turun temurun, kami rela mengantre tidak hanya demi mendapatkan bubur, tapi ingin mencari berkah, dan mendapatkan rezeki yang melimpah,” sambungnya.
Sementara Ketua Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban, KH. Ahmad Mundzir menjelaskan, bubur syuro itu sudah ada sejak dulu. Kata Syuro, berasal dari As Syuro yang artinya berbagi. Jadi bubur tersebut dibuat untuk warga sekitar untuk kemudian dibagi-bagikan. Makanya tak heran, jika masyarakat banyak yang memburu dan ingin mendapatkan bubur tersebut.
Baca Juga: Khofifah Promosikan Kuliner Jatim: Ini Masakan Khas Madura, Sidoarjo, Jombang, dan ...
“Pembagian bubur syuro merupakan sebuah tradisi yang sampai saat ini masih kami lakukan. Bubur tersebut kami buat untuk dibagikan pada masyarakat. Untuk membuat bubur itu, kami telah menyiapkan tenaga 2 orang yang bertugas memasak sekaligus membaginya,” kata wakil Rais Suryah PCNU Tuban itu. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News