GRESIK, BANGSAONLINE.com - Maraknya peredaran narkoba di Indonesia menjadi atensi khusus Kemensos (Kementerian Sosial) RI (Republik Indonesia). Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa sekarang lagi gencar lakukan sosialisasi gerakan perang terhadap narkoba. Sebab, penyakit masyarakat tersebut saat ini tengah menggerogoti generasi penerus bangsa.
"Saya prihatin karena peredaran narkoba saat ini sangat membahayakan masyarakat," kata Khofifah usai menghadiri ikrar anti narkoba dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang diadakan ibu-ibu pengajian LDII di kantor DPD LDII Kabupaten Gresik, Sabtu (25/6).
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Menurut dia, saat ini ada modus baru yang dilakukan bandar narkoba untuk melancarkan bisnisnya. Mereka membidik anak-anak untuk dijadikan kurir (pengirim) narkoba ke tempat tujuan. Hal ini terbukti, dari beberapa kasus tahanan narkoba dari kalangan anak.
"Baru-baru ini saya berkunjung ke Lapas Tanggerang. Di sana, saya sangat terkejut. Sebab, banyak penghuni tahanan narkoba dari kalangan anak-anak," ungkapnya.
"Tahanan anak-an ak disana 60 persen terjerat sebagai kurir narkoba," sambungnya.
Khofifah menjelaskan, para bandar narkoba membidik anak-anak menjadi kurir narkoba, karena dianggap lebih mudah dalam menjalankan bisnisnya. Dan, kalau pun anak-anak tersebut tertangkap, maka hukumannya tidak sama seperti kurir narkoba orang dewasa. Sebab, anak-anak cuma dikenakan separoh dari hukuman kurir narkoba orang dewasa.