GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tradisi Pasar Bandeng yang menjadi rutinitas warga kota pudak setiap jelang akhir bulan suci Ramadan, tepatnya puasa memasuki malam 25 ke atas, tidak disia-siakan para PKL (pedagang kaki lima), baik dari Gresik maupum luar Gresik.
Ribuan PKL mulai Jumat (1/6) kemarin, berjubel di sepanjang jalan Raden Santri, Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Samanhudi Kecamatan Gresik. Lokasi tersebut tidak jauh dari lokasi kontes (lelang) bandeng yang tahun ini ditempatkan di pertigaan Suling, jalan Basuki Rahmat, Gresik.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Mereka berjualan beraneka makanan dan mainan, mulai ikan bandeng, makanan dan minuman, boneka, baju lebaran dan lainnya. "Memang betul setiap ada pasar dan lelang bandeng, ada ribuan PKL yang berjualan," kata kepala Bagian Perekonomian Pemkab Gresik, Halimatul Farda, Sabtu (2/7).
Menurut Farda, ribuan PKL itu berjualan di titik-tik yang telah disediakan oleh Diskop, UKM dan Perindag. Titik-titik untuk jualan yang sudah puluhan tahun menjadi tradisi pasar bandeng tersebut mulai jalan Raden Santri, jalan Basuki Rahmat, jalan Samanhudi dan jalan Gubernur Suryo.
"Titik-titik yang akan digunakan berjualan PKL itu sudah kami kasih tanda dan nomor," jelasnya.
Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Farda menegaskan, PKL tersebut menempati titik-titik di areal pasar bandeng dengan ukuran yang telah ditentukan, mulai 2x2 m2 hingga 2x3 m2. "Mereka dikenakan uang sewa stan yang masuk retribusi yang dijadikan sumber pendapatan daerah," terangnya.
Selain itu, pasar bandeng tersebut juga disediakan areal parkir. Untuk areal parkir tersebut, Bagian Perekonomian dan instansi terkait bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan setempat untuk pengelolaan lahan parkir. "Pasar bandeng selain bertujuan untuk menjalankan tradisi, juga untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan," tuturnya.
Farda mengaku, bahwa selama bertahun-tahun digelarnya pasar bandeng menjelang akhir puasa Ramadan, para PKL yang berjualan tidak pernah mengeluh sepi atau rugi. Jadi, rata-rata PKL mengaku pendapatannya naik berlipat-lipat," kata Farda.
Baca Juga: Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam
Sedangkan untuk lelang bandeng, masyarakat umum bisa mengikutinya. Apabila bandengnya paling besar, maka dia sebagai pemenangnya. "Nantinya hasil dari lelang bandeng itu disumbangkan kepada ponpes (pondok pesantren) atau yayasan yatim piatu," pungkasnya.
Untuk lelang bandeng tahun ini, Pemkab Gresik menyediakan hadiah Rp 20 juta bagi pemenangnya.
Petambak bandeng di Gresik sendiri memiliki segmentasi dalam pembudidayaan bandeng. Antara lain, budidaya bandeng gelondongan, budidaya bandeng umpan, budidaya bandeng konsumsi, dan budidaya bandeng kawak.
Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Total produksi bandeng dari hasil budidaya pada tahun ini tidak jauh dengan tahun sebelumnya, mencapai kisaran 23.200 ton. Sedangkan, lahan yang dialokasikan untuk budidaya tambak di Gresik kurang lebih 28 ribu hektar atau sekitar 46 persen dari luas tambak seluruh Jawa Timur.
Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen dialokasikan untuk budidaya bandeng. Baik, dengan sistem monokultur (hanya dengan satu komoditas), maupun polikultur (lebih dari satu jenis), misalnya bandeng dengan udang atau bandeng dengan tawes, tombro, dan lainnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News