GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melepas ekspor songkok (kopiah) ke Brunei Darussalam, Kamis (27/6/2024).
Pelepasan ekspor songkok dari kawasan Bandar Grissee di Jalan Basuki Rachmat, Gresik, ini dihadiri oleh Kepala Diskoperindag dan UMKM Darmawan, Ketua Dekranasda Gresik Nurul Haromaini, dan perwakilan Kantor Bea dan Cukai Gresik.
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
"Hari ini kita ekspor songkok ke Brunei Darusaalam, produksi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) milik Ibu Sakinah Maulidiyah dari Kelurahan Kemuteran, Gresik," ucap Bupati Yani.
Total ada sebanyak 750 kodi atau 1.500 pcs songkok yang diekspor kali ini.
"Mudah-mudahan menjadi awal yang baik, menjadi inspirasi bagi UMKM lain agar tumbuh dan berkembang di Gresik," harapnya.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Dengan doa masyarakat Kabupaten Gresik, mudah-mudahan akan muncul Ibu Sakinah Maulida lainnya untuk kemajuan UMKM," imbuhnya.
Dikatakan Gus Yani, begitu sapaan akrabnya, ekspor songkok ke Brunei Darussalam ini sukses berkat kerja sama dengan Kantor Bea dan Cukai Gresik, Diakoperindag dan UMKM, serta Dekranasda Kabupaten Gresik.
"Kami ucapkan banyak terima kasih atas kolobarasi dan kerja samanya selama ini," katanya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Menurutnya, di Kabupaten Gresik banyak tumbuh UMKM perumahan dan padat karya. Pemkab Gresik pun tak tinggal diam dengan terus melakukan pembinaan dan mempromosikan produk-produk UMKMagar go nasional maupun internasional.
"Seperti songkok milik UMKM Ibu Sakinah Maulidiyah ini sudah ekspor," terangnya.
Ia melanjutkan, Pemkab Gresik melalui program Nawa Karsa Gema Karya terus berupaya melakukan penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan sektor UMKM dan menciptakan iklim industri yang lebih baik.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Ia menyebutkan pada tahun 2023, program yang digagasnya bersama Wakil Bupati Aminatun Habibah mampu menekan angka kemiskinan menjadi 10.96 persen. Angka itu menjadi yang terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
UMKM seperti sentra perajin songkok di Kelurahan Kemuteran, Kecamatan Gresik, menjadi salah satu penerima manfaat program Nawa Karsa Gema Karya.
Usaha yang berlangsung secara turun temurun dan menjadi identitas kota santri Gresik ini telah menembus pasar ekspor di sejumlah negara. Antara lain, Brunei Darusalam, Malaysia, Arab Saudi, dan Mesir.
Baca Juga: Bagian Hukum Pemkab Gresik Gandeng YLBH FT Gelar Klinik Konsultasi Hukum
Sebelumnya, kata Gus Yani, para perajin songkok tradisional di daerah tersebut hanya undername atau menitipkan hasil produknya pada pelaku usaha yang sudah terdaftar dan memiliki izin resmi untuk melakukan ekspor.
"Alhamdulillah saat ini sudah ekspor sendiri," terangnya.
Yani menyampaikan, ekspor produk UMKM tersebut berkat komitmen Pemkab Gresik melalui program Nawa Karsa Gema Karya yang terus menerus membantu kelengkapan administrasi perizinan, menyediakan klinik ekspor, dan bekerja sama dengan sejumlah stakeholder, antara lain Kantor Bea dan Cukai Gresik.
Baca Juga: 66 Rumah Warga Ujungpangkah Rusak, Bupati Gresik Beri Bantuan Korban Terdampak Angin Kencang
"UMKM bergerak pembuatan songkok tradisional ini sebelumnya melakukan ekspor secara undername atau dititipkan ke pelaku usaha yang sudah mengantongi izin resmi," tandasnya.
Namun, setelah mendapatkan pembinaan Diskoperindag, perajin bisa melakukan ekspor secara langsung ke negara tujuan.
(Ketua Dekranasda Gresik Nurul Haromaini meninjau stan UMKM. Foto: SYUHUD/HB)
Pemkab Gresik sudah menyiapkan sejumlah fasilitas yang diberikan untuk UMKM. Yakni kemudahan mengurus izin usaha, merek, dan sertifikasi halal, pengajuan BPOM, SNI, HACCP, sertifikasi TKDN, penerbitan COO (SKA) untuk ekspor, dan sertifikasi lain yang diperlukan sesuai kebutuhan negara tujuan.
Baca Juga: KH Ainur Rofiq Terpilih Sebagai Ketua MUI Gresik 2024-2029, Bupati: Tantangan di Era Digital
"Pemkab Gresik melakukan busines matching bekerja sama dengan atase perdagangan dan membentuk simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan untuk membangkitkan roda usaha UMKM," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag dan UMKM Gresik, Darmawan, menambahkan di Gresik terdapat 240 unit usaha perajin songkok dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.142 orang. Mereka tersebar di tiga kecamatan, yakni Manyar, Gresik, dan Bungah.
"Melalui program Nawa Karsa Gema Karya, Pemkab Gresik telah melakukan pembinaan di sektor ekonomi kerakyatan. Sepanjang tahun 2023, membina sebanyak 790 koperasi dengan laju pertumbuhan omzet mencapai Rp1,8 triliun," terangnya. (hud/rev)
Baca Juga: Bupati Gresik Sabet Penghargaan Kepatutan Penyelenggaraan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News