GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik (PG) kembali memberikan penghargaan kepada kelompok tani berprestasi yang menjadi peserta program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K).
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan, bahwa pada tahun kedua ini ada tujuh kelompok tani peserta GP3K yang berhasil mendapat penghargaan dari PG. Mereka merupakan kelompok tani yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
“Hadiahnya dalam bentuk sarana produksi pertanian, seperti mesin perontok multi fungsi, hand sprayer, serta paket pestisida,” ujar Nugroho usai menyerahkan hadiah secara simbolis pada saat upacara HUT PG ke-44 di Gresik, Kamis (14/7).
Ketujuh kelompok tani tersebut adalah Tani Makmur (Lamongan), Grobogan (Jombang), Karya Makmur (Tulungagung), Sri Rejeki (Sragen), Pari Kesit (Karanganyar), Tani Makmur I (Boyolali), dan Grengseng (Kulonprogo).
Lebih lanjut Nugroho mengungkapkan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan salah satu bentuk upaya PG untuk mendorong kelompok tani lainnya agar mau mengikuti program GP3K. Program ini utamanya mendorong petani untuk menggunakan formula pemupukan berimbang 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska, dan 200 kg pupuk Urea per hektar sawah.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
“Dari berbagai demplot sawah, formula 5:3:2 terbukti berhasil meningkatkan hasil panen rata-rata 1-2 ton gabah kering panen (GKP) per hektarnya,” ungkapnya.
Dengan demikian, kata Nugroho, program GP3K merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi beras dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang menjadi target pemerintah setiap tahunnya.
Adapun kreteria penilaian kelompok tani berprestasi adalah kelompok tani dengan lahan minimal 50 hektar, aktif dan patuh mengikuti anjuran petugas teknis dalam aplikasi formula 5:3:2, kabupaten dengan areal GP3K terluas, serta memiliki produktivitas sawah minimal 2 ton per hektar.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
GP3K merupakan program Kementerian BUMN sejak tahun 2011 untuk membantu Kementerian Pertanian mendorong produktivitas pangan melalui peran perusahaan BUMN, salah satunya PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PG setiap tahunnya dipercaya untuk mengawal program ini dengan areal penugasan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, PG mendapat penugasan 400.000 hektar dan sampai dengan 30 Juni 2016 sudah terealisasi 361.838 hektar atau 90 persen dari penugasan. “Kami optimis pada bulan september 2016 nanti penugasan kami akan terealisasi 100 persen,” pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News