
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Segerombolan perampok bersenjata api dan celurit menyatroni SMPN 26 Surabaya Jalan Banjar Sugihan 21 Surabaya. Kejadian pada Jumat (15/07) sekitar pukul 03.00. Perampok diperkirakan lebih dari tiga orang.
Perampokan terjadi kali pertama dengan menyekap Sumarto (33). Di pos Satpam, dia ditodong pistol dan celurit.
“Malam itu saya tidur di pos, tiba-tiba ada beberapa orang tidak dikenal menodongkan pistol dan celurit. Tangan saya diikat di belakang, mulut dan mata saya dilakban,” aku Sumarto saat ditanya polisi, Jumat (15/07).
Pelaku kemudian menggiring Sumarto ke lobi sekolah. Di sana, ada Ahmad Safii (30) satpam lain, yang juga sudah dilakban tangan dan kakinya. Selanjutnya keduanya disuruh menunjukkan satpam lain yang sedang bertugas malam itu.
“Saya arahkan ke musala, kawanan perampok mengikat dan melakban Suliswanto (30),” jelas Ahmad Safii saat dimintai keterangan.
Kemudian, kawanan perampok meminta ketiga satpam untuk menunjukkan Brankas penyimpanan uang. Alhasil brankas pun berhasil dijebol para perampok. Selain brankas, para pelaku juga menggondol 32 proyektor.
“Pelaku hendak mengambil TV LCD yang ada di lobi tetapi karena sulit, akhirnya mereka mengurungkan niatnya. Para pelaku membawa kabur hasil jarahannya menggunakan sebuah mobil," imbuh Ahmad Safii.
Kapolsek Tandes, Kompol Harahap mengatakan, Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus perampokan SMPN 26 Surabaya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Identifikasi dari Polrestabes Surabaya dan Unit Resmob dari Sat Reskrim Polrestabes Surabaya untuk melakukan olah TKP dan Pengejaran kepada para pelaku.
“Ketiga Satpam yang menjadi korban penyekapan dibawa ke Mapolsek Tandes untuk dimintai keterangan terkait pengembangan kasus tersebut,” tutup Kapolsek.
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi, SH yang tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan rekonstruksi dengan melibatkan saksi-saksi yakni tiga Satpam yang bertugas malam itu. Tim Identifikasi terpantau mengambil sejumlah sidik jari di beberapa tempat yang diduga terdapat sidik jari para pelaku.