SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai digadang-gadang untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Munculnya nama Risma dalam bursa orang nomor satu di Jakarta membuat peta politik di Jakarta semakin dinamis. Pasalnya, wali kota perempuan yang memilikisegudang prestasi itu dianggap punya kans untuk mengalahkan Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pengamat politik dari The Intitiative, Muhammad Dahlan menilai, Risma memiliki kapasitas untuk menjungkalkan Ahok. Sebab, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu punya popularitas yang tinggi. Dahlan menambahkan, popularitas itu juga diikuti dengan tingkat keterpilihan atau eletabilitas yang tinggi.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
“Di Surabaya Risma yang berpasangan dengan Whisnu bisa menang sampai 86 persen. Saya kira sukses itu bisa diulang di Jakarta. Apalagi Jakarta dan Surabaya sama-sama kota metropolitan dengan penduduk yang multi etnis,” urai Dosen FISIP Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta itu, Minggu (24/7).
Dahlan melanjutkan, kans kemenangan Risma bila head to head dengan Ahok akan semakin besar bila dia memilih calon wakil gubernur yang tepat, Artinya bisa memperkuat posisi Risma baik secara politik maupun sosial. Peran pendamping ini sangat penting, mengingat posisi Ahok yang masih kuat saat ini, baik dari segi popularitas maupun elektabilitas.
Alumni pasca sarjana Universitas Indonesia (UI) ini menilai politisi PPP Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung adalah tokoh yang tepat untuk mendampingi Risma. Sebab Lulung bisa saling melengkapi dengan Risma. Secara politik Risma yang berasal dari partai beraliran nasionalis akan lengkap dengan Lulung yang berasal dari partai berbasis Islam. Selain itu Lulung yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD DKI bisa melengkapi Risma yang birokrat murni.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
“Risma – Lulung ini perpaduan eksekutif dengan legislatif dan Nasionalis dengan Islam. Jadi saling melengkapi,” ujar mantan Ketua Komisariat HMI FE Unair ini.
Dahlan yang mantan peneliti senior di Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) ini juga mengingatkan dari segi etnis Risma – Lulung juga adalag perpaduan yang ideal. Risma mewakili etnis Jawa, sedangkan Haji Lulung representasi dari etnis Betawi.
Menurut akademisi asal Bangkalan ini, sekalipun Jakarta adalah kota Metropolitan tapi sentiment etnis atau kesukuan tetap penting bahkan menentukan. Risma yang etnis Jawa bisa merangkul orang Jawa yang menyebar di Jakarta Timur, Jakarta Utara dan sebgian Jakarta Selatan. Sementara Lulung bisa merangkul etnis Betawi yang ada di Jakarta pusat, serta etnis Banten-Sunda yang terkonsentrasi di Jakarta Barat. Sebab, Haji Lulung juga punya keterkaitan dengan etnis Sunda-Banten.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
“Kalau dikalkulasi dari keterwakilan etnis, antara Jawa, Betawi dan Sunda-Banten, duet Risma – Lulung sudah merengkuh lebih dari 70 persen suara. Apalagi kalau diusung PDI Perjuangan yang mempunyai mesin politik yang hebat,” pungkas Dahlan. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News