Pengangguran di Sumenep masih Tinggi, Program Wirausahawan Muda Dinilai tak Tepat Sasaran

Pengangguran di Sumenep masih Tinggi, Program Wirausahawan Muda Dinilai tak Tepat Sasaran Lasmino

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Upaya pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk menekan angka pengangguran nampaknya belum maksimal. Terbukti hingga tahun 2016 ini, angka pengangguran terbuka masih mencapai 12.256 orang dari jumlah penduduk sekitar 1 juta lebih.

Namun demikian, menurut Bupati Sumenep A Busyro Karim, angka tersebut sangat kecil dibandingkan dengan angka pengangguran tertutup. 

“Meskipun mayoritas masyarakat Sumenep telah bekerja, namun pekerjaan yang ditekuni belum bisa mensejahterakan keluarganya. Sebab, bayaran yang diterima masih jauh dari harapan, atau tidak sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK),” kata Bupati Sumenep dua periode ini, Selasa (2/8).

Sesuai kebijakan Pemeritah Provinsi Jawa Timur, UMK Sumenep tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp 1.328.000 ribu, naik Rp 74.500 dibanding UMK tahun 2015 sebesar Rp 1.253.500.

Jumlah perusahaan di Sumenep tercatat ada 565 perusahaan, yang terdiri dari 13 perusahaan besar dengan karyawan di atas 100 orang, 73 perusahaan menengah dengan karyawan antara 50-100 orang, dan sisanya merupakan perusahaan kecil dengan karyawan di bawah 50 orang.

Saat ini diperkirakan sekitar 40 persen atau sekitar 330 perusahaan di lingkungan Kabupaten Sumenep masih belum memberikan upah sesuai UMK. “Ya bekerja, tapi hanya bekerja saja,” seloroh Busyro.

Mantan Ketua DPRD Sumenep dua Periode ini mengatakan, ke depan pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menekan angka pengangguran tersebut. Salah satunya dengan cara mencetak generasi bangsa sebagai pengusaha muda.

Sebab, warga di Sumenep lebih berminat menjadi wirausahawan ketimbang mencari lowongan pekerjaan. Hal ini terlihat dari banyaknya pendaftar program , Wirausahawan Muda.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO