TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban kecewa pada pihak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) yang tak menghadiri hearing antara warga dengan Komisi C DPRD Kabupaten Tuban, di aula Kecamatan setempat, Rabu (3/8).
“Kecewa juga dengan pertemuan ini, karena tak satu satu pun orang JOB-PPEJ hadir,” terang Kepala Desa Rahayu, Sukisno kepada BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati
Ia menduga, tidak datangnya perwakilan perusahaan dalam pertemuan tersebut memang disengaja lantaran JOB-PPEJ enggan membayar kompensasi.
“Kami harap perusahaan segera membayar dana kompensasi itu, kalau tidak flarenya matikan saja dan tidak usah produksi,” kecam Sukisno.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Tuban, Tri Astutik. Ia menilai kehadiran pihak perusahaan sangat penting untuk mengetahui permasalahan dengan warga masyarakat Desa Rahayu.
Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK
“Yang pastinya kita sangat menyesalkan tidak hadirnya (JOB-PPEJ) pada mediasi ini. Karena ini sangat penting, terkait masyarakat sekitar perusahaan. Apapun alasan JOB-PPEJ harusnya bisa datang,” ungkap Astutik.
Sementara Camat Soko, Muji Slamet membeberkan alasan JOB-PPEJ tidak hadir karena saat ini sedang fokus pada produksi minyak dan gas (Migas) yang sedang menurun. “Selain itu, saat dikonfirmasi katanya JOB-PPEJ sedang sibuk menyusun sosialisasi hasil kajian dari ITS terkait dampak flare tersebut,” tambah Muji. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News