GRESIK, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Kabupaten Gresik digemparkan kasus tewasnya pasien ketika menjalani perawatan medis di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina Pemkab Gresik, Kamis (18/8).
Kasus tewasnya pasien RSUD Ibnu Sina yang menggemparkan masyarakat ini awalnya muncul di media sosial. Pasien merupakan korban kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis dengan segera.
Baca Juga: Bupati Gresik Resmikan Gedung Instalasi Pelayanan Kanker Terpadu RSUD Ibnu Sina
Berawal dari postingan netizen atas nama Zainal Arifin Arif di facebook yang mengunggah kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit Ibnu Sina.
"Status ini saya buat pada Rabu, 17 Agustus 2016 Jam 02:53... Status ini buat pihak Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik... kami sungguh kecewa dalam penangan pasien temanku..yang mengalami kecelakaan... dibawa ke UGD Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. Saya sudah bayar pakai uang, dan masih dalam 1 jam belum ada yang menangani pasien... Alasannya dari perawat ada alasanya saja... baru 1 jam lebih 15 menit baru ditangani oleh dokter.... dan setelah itu saya di suruh nunggu mendapatkan kamar buat pasien.... sampai 6 jam belum dapat kamar.... dan itu pun...saya bayar Rumah Sakit itu pun saya bayar pakai umum... dan pasien sedang kritis.... saya panggil dokter mesti ada alasan bla..bla..bla... akhirnya pasien pun meninggal dunia... karena semua pekerja Rumah Sakit tak becus ngurusinya.... ku harap status ini saya buat semoga terlihat kepada pihak lain...mau pun pemerintah/bupati Pak Sambari-Qosim," tulis Zainal Arifin Arif.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Zainal Arifin menjelaskan bahwa pelayanan RSUD Ibnu Sina lamban sejak mulai masuk Unit Gawat Darurat (UGD) hingga menunggu antrean mendapatkan kamar.
Baca Juga: Proyek Gedung Rawat Jalan Terpadu dan Diagnostic Center RSUD Ibnu Sina Gresik Tahap I Rampung
Padahal, menurutnya, pasien sudah sangat kritis. Selain muntah-muntah, kepala korban juga mengeluarkan darah.
"Ku rasa begitu.... tapi nasi sudah jadi bubur.... aku dan teman ku nyesel... tadi malam kesitu.... Bayangkan.... kepala keluar darah.... di bilang perawatnya.. nggak apa itu cuman ringan.... gitu jawabnya.... padahal sampai muntah-muntah terus.... terus saya bilang kepada perawatnya.... 'eh...mbak jangan bilang sok ngomong.... saya butuh teman saya dirawat...' kata si perawat.. ya pak aku ngerti tapi nunggu dokter... beliau menangani pasien lain...gitu.... dan teman ku emosi....eh mbak saya bayar pakai uang bukan pakai daun tahu... itu malah perawatnya diem... dan nggak mau jawab beberapa 15 menit baru ada dokter datang... lalu ditangani.... begitu ditangani sudah enak tinggal nunggu kamar inap... lha....nunggu kamar inap itu saya nunggu sampai beberapa jam," keluhnya saat dihubungi lewat aplikasi chatting messenger.
"Bayangkan... saya kecewa mas... begitu saya butuh dokter di ruang inap itu.... saya dibilang gini dokter sibuk di UGD....mas...gitu...," imbuh Zainal Arifin.
Baca Juga: Baliho Caleg Timpa Warga hingga Masuk RS, PDIP Gresik Tanggung Jawab, Instruksikan Cek Ulang APK
Zainal juga menerangkan, bahwa korban adalah temannya yang bernama Khusnul Karim yang diketahui warga Surabaya. Korban adalah pekerja serabutan yang bekerja sebagai sopir kuli bangunan dan pada saat itu mengalami kecelakaan di Gresik.
Zainal juga mengaku berniat menanyakan terkait lambatnya penanganan pihak rumah sakit Ibnu Sina. Namun, ia mengurungkan niatnya dan memilih pasrah lantaran menilai aturan birokrasi yang terlalu rumit.
"Percuma mas.... karena semua bukti nama pasien dan apalah gitu.... mumet mas dari semalam saya belum tdur... sampai sekarang nunggu kabar dari temanku anak Surabaya.... kita percuma mas....nggak ada bukti untuk melakukan seperti menuntut pihak situ (RSUD), karena mereka bisa punya alasan..... lagian temanku anak Surabaya.... malah saya kesitu dibilang jangan fitnah gitu.... mending aku pulang.....dari pada rame," tambahnya dengan nada kecewa.
Baca Juga: Kekurangan Biaya Bangun Gedung Baru, RSUD Ibnu Sina Gresik Pinjam Rp20 Miliar ke Bank
Sementara Dirut RSUD Ibnu Sina Pemkab Gresik, dr. Endang Puspitowati belum bisa dikonfirmasi terkait tewasnya pasien diduga karena lambannya penanganan tersebut. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News