BOJONEGOR, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Panas Flare (AMPE) mendatangi gedung DPRD dan Pemkab Bojonegoro, Kamis siang (18/8).
Massa meminta agar wakil rakyat turut memperjuangkan tuntutan rakyat Mojodelik yang dirugikan akibat kegiatan pembakaran gas suar (flaring) yang dilakukan operator migas Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
Di antara tuntutan massa terhadap EMCL yakni harus bertanggung jawab atas panasnya lingkungan di Desa Mojodelik akibat flaring. Sebab, panas tersebut membuat hasil panen menjadi menurun karena banyak tanaman yang mati.
Selain itu, warga meminta EMCL bertanggung jawab atas kebisingan dari suara mesin yang beroperasi.
"Ini aksi kedua kami setelah unjuk rasa pertama kami tidak digubris oleh pihak ExxonMobil. Padahal kami tiap hari sangat resah," ujar Mustofa Korlap unjuk rasa.
Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut
Kata dia, massa yang datang dari Mojodelik lebih dari 600 orang. Massa menumpang 20 dump truck dan 8 mobil pikap. Massa datang dan berunjuk rasa di pojok DPRD pada pukul 09.30 WIB. Setelah ditemui oleh Ketua DPRD Mitroatin, massa bergeser ke depan Pendapa Pemkab Bojonegoro, Jalan Mas Tumapel.
Di depan Pendapa Pemkab Bojonegoro, massa ditemui Asisten I Pemkab Djoko Lukito, dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Agus Suprianto. "Kami menuntut pihak Pemkab menandatangani petisi yang mereka susun sebelumnya," jelasnya.
Baca Juga: SKK Migas Jabanusa Bersama KKKS Gelar Lokakarya Media III: Sinergi Menuju Ketahanan Energi Nasional
Hanya saja mereka tidak memberi kesempatan pada pemkab untuk membacanya terlebih dahulu. Sehingga petisi tersebut urung ditandatangani. Massa sempat berseloroh dan mengintimidasi pihak pemkab lewat kata-kata mereka. Namun, hingga usai, aksi tersebut berjalan tertib.
Menurut Mustofa, pengeboran minyak yang dilakukan pihak ExxonMobile di desanya tidak membawa pengaruh baik terhadap kehidupan warga sekitar. Bahkan malah membuat rugi.
Sementara Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin, menyatakan pihaknya akan mendukung aspirasi warga Mojodelik. "Kami setuju untuk melakukan penandatanganan petisi yang dibawa oleh massa pengunjuk rasa. Juga siap mengawal apa yang menjadi tuntutan warga Masyarakat Mojodelik," janjinya. (nur/rev)
Baca Juga: SKK Migas Apresiasi Program Penghijauan FSO Gagak Rimang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News