JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Banyak sekali putra Indonesia berprestasi di dunia internasional sehingga ditawari jadi warga negara maju. Tapi karena memiliki rasa nasionalisme yang tebal, mereka pun langsung menolak.
Itulah sikap tegas Presiden RI ke-3 Bachruddin Jusuf Habibie dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
BACA JUGA:
- 15 Ucapan Kreatif Peringatan HUT RI ke-78 Agustus 2023 Cocok untuk WA, Instagram dan Tiktok
- 10 Lagu yang Cocok Diputar pada Acara dan Tirakatan 17 Agustus 2023 Selain Wajib Nasional
- Selain Lagu Nasional, Inilah 10 Track yang Cocok Meriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI
- Kiai-Kiai Pekik Merdeka, Inilah Referensi Agama soal Cinta Tanah Air dan Nasionalisme
Apalagi UU Indonesia memang melarang warga negaranya memiliki dua kewarganegaraan. Jika melanggar, orang tersebut otomatis kehilangan status sebagai warga negara Indonesia.
BJ Habibie adalah kebanggaan Indonesia sampai sekarang. Yang paling mencolok adalah jasanya dalam membangun sumber daya manusia. Sehingga Indonesia mampu menciptakan pesawat untuk kali pertama.
Kecerdasan, totalitas dan tanggung jawab terhadap negara rupanya tidak hanya kelihatan saat dia di Indonesia. Sebelum Indonesia sadar akan potensinya, Habibie sudah beberapa kali ditawari oleh beberapa negara lain untuk menggalakkan teknologi pesawat terbang.
Tawaran pertama datang dari Jerman. Negara Jerman yang saat itu tahu Habibie bukan orang biasa, langsung saja menawari Habibie dengan status 'warga negara kehormatan'. Tapi Habibie bukan senang dengan status yang jarang diberikan Jerman, sebaliknya ia justru menolak.
"Sekalipun menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka paspor (Jerman) akan saya robek dan akan pulang ke Indonesia," kata Habibie seperti dikutip dalam buku Habibie dan Ainun.
Jerman pun mahfum dan tetap memberi penghormatan kepada Habibie dengan membebaskannya tinggal di Jerman sepanjang yang dia mau.