JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Pondok Pesantren Al Qudwah Al Muqqodosah di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8) sore. Hadir pada deklarasi tersebut di antaranya Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, Ketua DPD Partai Gerindra DKI M Taufik, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli, dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio.
Surat dukungan terhadap Sandiaga tersebut dibacakan oleh Humas DPW PKB DKI Jakarta, Ahmad Muslim.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Hasbiallah mengatakan deklarasi yang dilakukan terhadap Sandiaga sebagai bentuk dukungan PKB yang akan memperjuangkan kemanusiaan untuk warga Jakarta yang lebih maju.
"Dukung Sandiaga Salahudin Uno untuk Gubernur DKI Jakarta 2017- 2022, kemenangan beliau kemenangan untuk membela orang yang lemah," kata Hasbiallah.
Sementara itu, Sandiaga sangat tersanjung dengan deklarasi yang dilakukan PKB serta sambutan para warga Nahdliyin. "Saya sudah mengikut fit and propert test, untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah," kata Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf: Kota Mojokerto Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sandiaga yang datang menggunakan baju koko warna hijau, menggunakan sarung serta kopiah kranji yang biasa digunakan Gus Dur. "Mari kita jadikan Jakarta lebih baik dan membangun dengan hati dan memanusiakan warga," kata Sandiaga.
Sandiaga menyatakan akan menjadikan demokrasi yang sejuk, tidak memecah belah dan memaki-maki. "Saya sudah keliling di 267 kelurahan serta kecamatan, keluhan warga yang banyak adalah kurangnya kesejahteraan, cari kerja susah dan harga barang-barang pokok yang masih tinggi. Saya akan membuat Jakarta lebih humanis dan sejahtera," kata Sandiaga yang disambut tepukan meriah dan takbir kepada para tamu yang hadir.
Di sisi lain, Partai Hanura menyebut PDIP mulai gamang mengusung Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2017. Pasalnya, PDIP membuka peluang untuk Ahok dengan catatan, Ahok diusung sebagai calon wakil gubernur bukan cagub DKI.
Baca Juga: Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
Ketua DPP Hanura, Miryam S Haryani mengatakan, hal itu menunjukkan sebuah kekhawatiran partai yang belum memiliki jagoan di Pilgub DKI.
"Itu kegamangan parpol yang belum memutuskan pasangan di Pilkada DKI," kata Miryam, kemarin.
Ketua Umum Srikandi Hanura ini mengaku, dirinya tidak bermaksud mencampuri urusan internal PDIP. Namun, wacana menempatkan Ahok sebagai cawagub menurutnya adalah hal yang sangat tidak mungkin.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Sebab, lanjut Miryam, motif utama Hanura, NasDem dan Golkar sejak awal bergabung mendukung Ahok, adalah untuk menjadikannya Gubernur DKI Jakarta, dan bukan hanya sebagai wakil gubernur.
"Saya rasa sangat tidak mungkin Ahok jadi Cawagub ya. Saya tidak mau mencampuri urusan internal PDIP, tapi yang pasti tiga partai yang sudah mengusung Ahok itu (tujuannya) untuk jadi DKI 1, bukan DKI 2," kata Miryam.
"Penjajakan komunikasi ke partai lain masih terus akan kami lanjutkan. Namun sudah menjadi komitmen Hanura, NasDem dan Golkar, bahwa Ahok DKI 1," pungkasnya.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Diberitakan sebelumnya, PDIP memiliki tiga simulasi dalam Pilgub DKI Jakarta. Dalam simulasi itu, PDIP mengusung kader utama yakni Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini dan FX Rudy jadi cagub, sementara Ahok di posisi cawagub. (mer/yah/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News