Bupati Banyuwangi Paparkan Strategi dan Tantangan Perekonomian di depan Seluruh Elemen Masyarakat

Bupati Banyuwangi Paparkan Strategi dan Tantangan Perekonomian di depan Seluruh Elemen Masyarakat

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Menghadapi tantangan perekonomian global yang semakin berat di tahun 2017, Banyuwangi menjadikan modal sosial sebagai salah satu kekuatan utama untuk menghadapinya. Hal ini disampaikan Anas saat memaparkan strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi 2017 di Gedung DPRD Banyuwangi, Selasa (30/8).

Acara tersebut dihadiri seluruh elemen masyarakat mulai dari Kapolres, Komandan Kodim 0825, Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi, anggota DPRD, jajaran birokrasi daerah, hingga kepala desa se-Banyuwangi. Selain juga hadi para tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan pengusaha, banker hingga para budayawan di Banyuwangi.

Baca Juga: Daging Sapi dan Ayam di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

“Pertemuan ini menjadi penting di mana seluruh stakeholder pembangunan sengaja dihadirkan untuk merumuskan dan menentukan langkah bersama dalam menghadapi tantangan pembangunan tahun 2017 mendatang. Ini menjadi modal sosial Banyuwangi,” kata Anas.

Anas menjelaskan, modal sosial menjadi modal terpenting untuk membangun kekuatan bersama karena di dalamnya ada sinergi, kerjasama dan gotong royong antar elemen masyarakat. “Kalau modal sosial kuat, kita bisa mengerjakan banyak hal,” tukasnya.

Modal sosial, lanjut Anas, salah satunya diperoleh dengan membangun integrasi antara swasta, masyarakat dan pemerintah. Dimana swasta berperan sebagai private partnership untuk memperkuat berjalannya pembangunan bersama dengan pemerintah.

Baca Juga: Jelang Maulid Nabi, Harga Telur Ayam Ras Merangkak Naik di Wilayah Ini

“Contohnya swasta bisa menggelontorkan corporate sosial responsibilitynya untuk memberikan modal produktif bagi pelaku usaha kecil atau ikut program penanggulangan kemiskinan lewat bedah rumah warga miskin,” tuturnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi sendiri terus menjalin sinergi dengan segenap elemen daerah dengan menjalin komunikasi yang berkesinambungan. Seperti sinergitas tiga pilar yang memperkuat konsolidasi kemanan dan ketertiban mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.

Sinergi ini melibatkan elemen masyarakat, TNI dan Polri. “Kami juga melakukan komunikasi rutin dengan elemen masyarakat seperti LSM, seniman, dan budayawan untuk merumuskan berbagai hal demi pembangunan Banyuwangi ke depan,” imbuhnya.

Baca Juga: Sektor Pariwisata dan Perhotelan di Banyuwangi Mulai Bergerak Naik

Dalam kesempatan tersebut Anas memaparkan sejumlah tantangan dan strategi perekonomi yang bakal membayangi Banyuwangi hingga akhir tahun ini dan tahun depan. Seperti perekonomian yang diprediksi masih dihadapkan pada banyak tantangan berat, karena pertumbuhan ekonomi global dan nasional yang belum pulih serta terbatasnya kemampuan fiskal negara yang pasti berimbas ke daerah.

Pada sisi yang lain, sambung Anas, saat ini juga kemampuan fiskal terbatas yang berdampak pada besaran dana di APBD. "Oleh karena itu, kami mendukung sepenuhnya program tax amnesty agar kapasitas fiskal kita semakin menguat. Pemda mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat," tegas Anas.

Menghadapi tantangan yang tak mudah itu, Anas menyatakan, Pemkab Banyuwangi mendorong dua langkah utama. Pertama, menyelamatkan dan mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu di antaranya adalah dengan membereskan masalah pembiayaan. Selama ini, bunga kredit perbankan belum kompetitif bagi UMKM. Di luar skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), ada bunga untuk pinjaman UMKM yang mencapai 18% per tahun.

Baca Juga: Banyuwangi Galang Gerakan Belanja Sembako di Warung Tetangga, Hasilnya Didonasikan

Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi kini sedang menyiapkan pembentukan BUMD BPR Syariah yang diharapkan bisa beroperasi tahun depan. Skema yang dijalankan adalah bagi hasil. "Jika diekuivalenkan dengan bunga bank, maka setara 5%. Ini sangat rendah, dan akan kita bikin syarat yang sangat mudah dan fleksibel," ujar Anas.

Selain itu Pemkab juga mewujudkan pertumbuhan inklusif, dimana pembangunan ekonomi difokuskan ke sektor-sektor yang langsung berdampak ke masyarakat, seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. (bwi1/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO