SIDOARJO (bangsaonline) - Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo mulai mendaftar nama-nama orangyang dianggap terlibat dalam proses lelang alat kesehatan kedokteran dan KB 2013 di RSUD Sidoarjo yang menggunakan APBN senilai Rp 8,3 miliar.
Setidaknya ada 10 nama yang masuk dalam list penyidik untuk dimintai keterangan setelah pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) yang kini tengah dilakukan. Kabar yang berkembang di lingkungan kejaksaan orang yang masuk dalam list adalah pimpinan RSUD dan panitia lelang. Namun siapa saja orang yang dimaksud, belum ada konfirmasi resmi dari penyidik.
Dalam persoalan lelang alat kesehatan kedokteran dan KB, orang yang dianggap paling bertanggung jawab adalah Pejabat Pembat Komitmen (PPKom). Karena pejabat ini yang mengeluarkan lelang dan proses lelang. Petugas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) juga akan menjadi sasaran antara karena bagian memasukkan data peserta lelang.
Kepala Seksi (Kasi) Pidsus Kejari Sidoarjo, Irwan Setiawan SH, mengungkapkan langkah yang dilakukan itu hanya untuk memenuhi administrasi penyidikan saja. Ia mengaku, laporan yang dilakukan Subandi, Ketua Lembaga Investigasi Nasional (LIN) Sidoarjo masih dalam pulbaket. Namun pihaknya sudah melakukan beberapa langkah untuk mengarah pada penyidikan dugaan ‘permainan’ lelang.
“Yang jelas beri kami waktu untuk bekerja dan kami masih butuh banyak data untuk menangani kasus yang dilaporkan LIN,” tandas Irwan.
Penanganan kasus ini apa terfokus pada ‘permainan’ lelang alat kesehatan kedokteran dan KB? “Ya lihat saja nanti. Fokus kami masih pulbaket tidak ada lagi,” terangnya.
Kabar yang diperolehlelang alat kesehatan kedokteran dan KB yang menggunakan dana APBN 2013 dengan pagu senilai Rp 8,4 miliar, diduga sarat dengan ‘permainan’ antara panitia dengan peserta lelang. Dari banyaknya ‘permainan’ yang dilakukan, akhirnya penawaran hanya turun 0,1 persen dari nilai pagu senilai Rp 8,3 miliar. “Sisanya dibagi ke beberapa orang,” terang salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Siapa saja orang yang mendapat bagian? “Ya seputaran orang yang terlibat dalam lelang. Tidak menutup kemungkinan peserta lelang yang kalah mendapat cipratan rezeki,” jelasnya.
Tengara ‘permainan’ juga bisa dilakukan antara peserta dengan perusahaan yang menyediakan alat yang bertujuan menentukan spesifikasi barang. Perusahaan yang sudah dianggap langganan penyedia alat kesehatan juga diminta dukungan dalam lelang ini. “Makanya peserta lelang yang tidak mendapat dukungan dari pabrik tak akan lolos, karena salah satu syarat adalah dukungan dari perusahaan,” terang sumber tadi.
Kasi Pidus Irwan Setiawan saat ditanya seputar dugaan permainan lelang, tidak mau mengeluarkan pendapat. “Dilihat saja nanti,” ujarnya singkat.
Seperti diketahui, kasus ini mencuat setelah adanya tengara yang cukup mencolok karena pagu Rp 8,4 miliar penawarannya hanya turun 0,1 persen yaitu Rp 8,3 miliar. Dari 15 peserta lelang yang ikut tidak ada yang menyanggah PT Guna Mitra Persada (GMP) selaku pemenang lelang. Laporan yang dilakukan LIN, Senin (2/6) sekitar pukul 12.00 WIB diterima oleh bagian TU, Syukriati SH. Setelah itu, berkas yang dibawa Subandi dievaluasi dan dikirim ke Bagian Pidsus.








