BANGSAONLINE.com - Batalyon Infanteri Makanis (Yonmek) 516/Caraka Yudha, yang tengah melaksanakan tugas di perbatasan Republik Indonesia (RI) - Papua Nugini (PNG) kembali menemukan ladang ganja, Kamis (01/09) kemarin.
Penemuan ini saat Satgas Yonif Mekanis 516/CY tengah bertugas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan pelanggaran ilegal di wilayah perbatasan darat RI-PNG.
Baca Juga: Haul ke-15 Gus Dur, Pisahkan Polri dari TNI untuk Tegakkan Demokrasi, Bukan Jadi Alat Kekuasaan
Dansatgas Yonif Mekanis 516/CY, Letkol Inf Lukman Hakim, S.Si menyampaikan, ladang ganja tersebut ditemukan saat satgas yang dipimpin Komandan Kompi C Satgas Yonif Mekanis 516/CY Lettu Inf Agung Sedayu sedang berpatroli keamanan di daerah sekitar Kampung Send.
Berawal dari informasi yang diperoleh dari salah satu warga Arso Kota, yakni James (bukan nama sebenarnya), 24 tahun. Saat itu James yang sedang berobat di Pos Kesehatan Kout Satgas Yonif Mekanis 516/CY menceritakan kepada Bintara Kesehatan Serda Susianto bahwa di daerah perbatasan tepatnya di daerah Distrik Waris sering terjadi penebangan liar (illegal logging). Selain itu, ia mengetahui di sana juga sering dipakai untuk menanam ganja oleh orang tak dikenal.
Dari informasi itulah, Staf Intel Satgas Yonif Mekanis 516/CY, Sertu Alif Sabila, akhirnya melakukan pendalaman. Hasilnya kemudian dilaporkan kepada Dansatgas Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
Selanjutnya, Letkol Inf Lukman Hakim memerintahkan Komandan Kompi C Lettu Inf Agung Sedayu untuk melaksanakan patroli keamanan di daerah tersebut.
Dengan menelusuri medan yang sulit berupa lebatnya hutan serta sungai, tim patroli keamanan terus memasuki hutan di wilayah sekitar Kampung Send. Benar saja, di dalam hutan tersebut tim banyak menemukan bekas pohon yang ditebang.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Melihat kondisi hutan yang banyak ditemukan bekas bekas pohon yang ditebang, Lettu Inf Agung Sedayu kemudian mengumpulkan anggota patroli dan melaksanakan briefing. Ia memerintahkan anggota patroli untuk memeriksa dan melaksanakan pembersihan di lokasi tersebut, untuk menemukan pelaku penebangan liar (illegal logging).
Saat kegiatan pembersihan itulah, salah satu anggota menemukan tanaman yang dicurigai tanaman ganja. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Lettu Inf Agung Sedayu dengan beberapa anggota patroli langsung menuju lokasi ditemukannya tanaman yang dicurigai tanaman ganja. Setelah diteliti memang benar bahwa tanaman tersebut adalah tanaman ganja.
Pohon ganja itu ditanam di bekas penebangan pohon, di antaranya tanaman jagung dan tembakau. Setelah diinventarisir terdapat 30 buah pohon ganja dengan ukuran bervariasi, tingginya diperkirakan 50 cm sampai dengan 1,5 meter.
Baca Juga: Dukung KPN, Koramil 0827 Sumenep dan Poktan Indra Kila Gelar Gerakan Tanam Padi
Pohon ganja tersebut kemudian diamankan untuk ke Pos Kalilapar untuk dilaporkan ke Letkol Inf Lukman Hakim, S.Si.
Letkol Inf Lukman Hakim kemudian meminta kepada seluruh jajaran Satgas Yonif Mekanis 516/CY untuk terus aktif mencari dan menggali informasi karena diduga masing ada ladang ganja yang lain.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Sementara Jhoni Maunda selaku Ondoafi Kalilapar 2 mengaku sangat berterima kasih atas upaya yang dilakukan Satgas Yonif Mekanis 516/CY guna memberantas penebangan liar dan penanaman ganja di wilayah Kalilapar.
"Karena apabila hal ini dibiarkan, penebangan liar dan peredaran narkoba akan membawa dampak yang buruk terhadap lingkungan hidup dan dan kelangsungan hidup generasi kami di masa depan," kata Jhoni.
Temuan ini kemudian dilaporkan Letkol Inf Lukman Hakim, S.Si kepada Dankolakops Korem 172/PWY dan berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait penemuan tanaman ganja tersebut. (*/rev)
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News