SURABAYA (bangsaonline) - Sebanyak 500 personel Barisan Ansor Serba Guna (Banser) disiagakan untuk mengamankan rencana penutupan lokalisasi Dolly, pada 18 Juni mendatang. Mereka saat ini sudah siap, dan bisa digerakkan kapan pun.Ini diungkapkan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Banser Korwil Jawa Timur, Ernes Tegolelono, tadi siang.
Ernes menjelaskan, total personel Banser di Surabaya berkekuatan 1.200 orang. Karena itu, pihaknya tidak akan mengerahkan personel dari daerah lain. Dan jumlah ini, sudah cukup untuk memback-up langkah penutupan Dolly.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
"Saya sebagai Dansat Banser Jatim mendapat perintah langsung dari Ketua PWNU Jatim Kiai Muttawakil Alallah, untuk membantu Walikota Surabaya mengamankan rencana penutupan Dolly. Dan perintah Kiai, wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Karena itu 500 personel Banser sudah disiagakan," tegas Ernes.
Ernes membeberkan, masalah penutupan Dolly sebenarnya tidak serumit yang diberitakan media. Kabar perlawanan dan penolakkan sengaja dibesar-besarkan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan ekonomi di sekitar lokalisasi, dan mereka takut sumber penghasilan mereka yang luar biasa besar itu akan hilang bila Dolly ditutup.
Meski demikian, mantan Ketua GP Ansor Kecamatan Sawahan ini tak menampik adanya warga yang kontra penutupan tapi sikap mereka itu karena diprovokasi oknum.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
"Saya ini warga asli sekitar Dolly. Jadi tahu persis permasalahan di Dolly. Sebenarnya masalah di Dolly tidak serumit yang diberitakan sebab yang menentang itu hanya segelintir oknum yang memprovokasi warga dan penghuni lokalisasi. Karena itu saya yakin penutupan tanggal 18 Juni akan berjalan dengan lancar. Dan Banser siap membantu Bu Wali meredam potensi konflik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News