GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto memimpin langsung rapat Timang (tim anggaran) saat membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Balanja Daerah) Tahun 2017.
Rapat yang berlangsung di ruang rapat Bupati ini juga membahas tentang anggaran yang disesuaikan dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) sesuai PP Nomor 18 Tahun 2016. "Saya bertekad untuk selalu mengawal rapat tersebut," kata Bupati.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Menurut dia, rapat tim anggaran ini akan menyesuaikan dengan jadwalnya. "Saya usahakan untuk selalu ikut,” ujarnya.
Bupati menyatakan, dengan ikut memimpin langsung rapat anggaran, bisa langsung merasionalisasi program mana yang harus dipertahankan, program mana yang harus digabung. Serta, program mana yang sekiranya tidak menyentuh masyarakat harus dihilangkan.
Sementara Asisten I Setda Gresik, Tursilo Harijogi, berharap agar pada RAPBD 2017 tidak ada lagi SKPD yang menghambur-hamburkan anggaran yang tidak semestinya. “Kita fokuskan anggaran tersebut untuk melaksanakan program pemerintah yang dapat memberi banyak kemanfaatan untuk kepentingan rakyat menuju kesejahteraan. Jangan sampai ada kegiatan yang tumpang tindih antara satu SKPD dengan SKPD yang lain. Jangan sampai ada program yang kemanfaatannya tidak berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” urainya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Gresik, Yetty Sri Suparyati, didampingi Kabag Humas, Suyono menyatakan senang rapat dipimpin Bupati. “Rapat anggaran bisa lebih fokus dan terarah. Hal ini karena Bupati ikut secara langsung menghapus (scrap) beberapa program yang tidak perlu. Sehingga, keinginan untuk memperkecil defisit maksimal 3 persen dari total Rp 3,045 triliun bisa terlaksana. Bupati menekankan agar defisit di bawah tiga persen, ” katanya.
Menurut Yetty, adanya keinginan Bupati agar rasionalisasi alokasi anggaran diarahkan untuk lebih mendukung RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2016-2021.
Dia mencontohkan, banyak program yang discrap oleh Bupati, misalnya program pameran, pembuatan buku yang melekat pada beberapa SKPD oleh Bupati dijadikan satu program. ”Beberapa program lain misalnya sambung rasa yang kwantitasnya dikurangi,” jelasya.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Intinya, tambah Yetty, anggaran diarahkan untuk mengikuti program, bukan anggaran yang mengikuti fungsi. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News