Anggaran Melimpah, Pegawai DPU Gresik 'Makmur', Sering Plesir ke Luar Negeri

Anggaran Melimpah, Pegawai DPU Gresik Maket kantor DPU Gresik di jalan Dr. Wahidin SH, Kebomas.

GRESIK, BANGSAONLINE.com, - Besarnya anggaran yang dialokasikan untuk DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, ternyata berbanding lurus dengan penghasilan pegawainya.

Betapa tidak, pegawai di SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) teknis ini terbilang paling makmur dibandingkan pegawai yang bekerja di SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lain.

Baca Juga: DPUTR Gresik Adakan Pembekalan Sertifikasi Tenaga Konstruksi Via Daring

Hal ini bisa dibuktikan dengan kehidupan glamor yang kerap dipertontonkan para pegawai DPU. Pegawai hanya setingkat staf biasa saja sudah nemiliki mobil dengan harga cukup fantastis mencapai di atas Rp 200 juta. Kendaraan itu kerap mereka gunakan untuk ngantor di DPU.

Dan yang paling membuat pegawai di SKPD lain iri adalah, ketika aktivitas pembagian proyek baik sistim PL (Penunjukan Langsung) maupun PML (Pemenangan Langsung), dan lelang mulai digelar. Maka bisa dipastikan pundi-pundi rupiah dari fee akan mengalir deras ke kantong mereka. Tidak heran kalau mereka berpola hidup borjuis karena memang kantong mereka tebal.

Mereka bisa berlibur ke tempat wah di tanah air. Bahkan, ke LN(Luar Negeri). "Sudah bukan rahasia. Kalau sudah waktunya PL, PML maupun lelang, pegawai DPU akan rame-rame ngelencer ke Luar Negeri," kata salah satu rekanan yang enggan disebutkan namanya kepada bangsaonline.com, Minggu (11/9).

Baca Juga: Pekerja Konstruksi Diharuskan Berasuransi Sejak Awal Proyek

Tujuan rekreasi mereka ke LN, lanjut rekanan tersebut, ke berbagai negara seperti Singapura, Taiwan, Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea, Hongkong dan negara lain. "Usai proyek selesai ngelencer ke Singapura dan Malasyia ibaratnya seperti beli kancang goreng. Jadi, sewaktu waktu. Tergantung kapan siapnya rombongan," pungkas sumber tersebut.

Sementara Sekretaris DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa'diyah kepada bangsaonline.com tidak menampik jika banyak pegawai DPU yang kerap memanfaatkan waktu liburnya untuk berekreasi. Baik itu tujuannya ke tempat wisata yang ada di dalam negeri (Indonesia), maupun manca negara (Luar Negeri).

Namun, kegiatan itu lanjut Bu Ida, begitu panggilan akrabnya, tidak menggunakan uang (biaya) dari belanja atau perjalanan dinas. "Semuanya pakai uang pribadi," katanya.

Baca Juga: DPU Gresik Lelang Proyek Perbaikan 12 Ruas Jalan

Ia sendiri mengaku, jika ada kelebihan rezeki, juga berlibur dengan keluarga. "Masak kalau saya ingin libur nunggu ada kegiatan dinas. Ya pakai uang sendiri," terangnya.

Sikap hidup glamor yang dipertontonkan oleh para pegawai DPU tersebut langsung mendapatkan kritikan pedas dari DPRD Gresik. Ketua FPDIP DPRD Gresik, Mujid Riduan misalnya, meminta agar pegawai di lingkup Pemkab Gresik tidak membiasakan hidup bergaya borjuis. Terlebih, pegawai yang berdinas di SKPD basah seperti DPU.

Sebab, pola kehidupan dengan model itu bisa menimbulkan kecemburuan sosial pegawai di SKPD lain, juga akan memicu kebiasaan hidup boros.

Baca Juga: Puluhan Kontraktor di Gresik 'Serbu' Kantor DPUTR

Apalagi, di saat kondisi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2016 yang jeblok, karena PD (Pendapatan Daerah) anjlok. Sehingga, defisit APBD hingga ratusan miliar mengancam. "Saya minta para pegawai punya rasa empati melihat kondisi APBD Gresik seperti saat ini. Jangan sebaliknya, tetap menjalankan pola hidup glamor," pungkas sekretaris DPC PDIP Gresik asal Menganti ini.

Sekadar diketahui, tahun 2016 ini DPU mendapat alokasi anggaran mencapai Rp 540 miliar. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO