GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik bekerja sama dengan Asosiasi Jasa Konstruksi (AJK) di Kabupaten Gresik mengadakan pembekalan dan uji kompetensi tenaga jasa konstruksi via daring selama 2 hari, Selasa-Rabu (8-9/9), di aula Dinas PUTR Gresik.
Pembekalan diadakan Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas PUTR untuk menjawab tantangan kebutuhan di masyarakat dengan menyiapkan tenaga terampil konstruksi yang mumpuni dan bersertifikasi. Terlebih, kebutuhan permintaan tenaga bidang jasa konstruksi di Gresik setiap tahun semakin meningkat.
Baca Juga: Kasad Launching Pipanisasi TNI AD Manunggal Air di Pulau Bawean
Kabid Bina Jasa Konstruksi DPUTR Gresik, Imam Basuki mengungkapkan, kegiatan ini dilatarbelakangi atas jumlah permintaan tenaga konstruksi di Gresik yang tinggi.
Saat ini, menurut Imam Basuki, jumlah tenaga konstruksi di Gresik sekitar 10 ribu orang. Sedangkan tenaga konstruksi yang bersertifikat hanya sekitar 2.500 orang.
Di sisi lain, pihak DPUTR Gresik hanya mampu melaksanakan pembekalan dan sertifikasi tenaga konstruksi sekitar 300 sampai 400 orang per tahun.
Baca Juga: Warga Tak Kesulitan Air saat Kemarau, Pemdes Wadak Kidul Apresiasi Langkah Perumda Giri Tirta
"Kondisi inilah yang membuat kami selalu merasa perlu untuk terus menerus melakukan pembekalan dan sertifikasi kepada para tenaga konstruksi di Gresik," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (8/9).
"Apa yang kami lakukan ini sesuai peraturan pemerintah (PP) No. 22 tahun 2020 yang menyebutkan kewenangan pemkab menyelenggarakan tenaga terampil," sambungnya.
Dia berharap, dengan semua tenaga konstruksi di Gresik tersertifikasi, akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja konstruksi lokal untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di wilayah Kabupaten Gresik. "Sehingga, akan berdampak terhadap peningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi di Gresik," katanya.
Baca Juga: Plt Bupati dan Ketua DPRD Gresik Hadiri Pesta Siaga Kwartir Cabang Pramuka
Pada pembekalan dan uji kompetensi via daring kali ini, pihak DPUTR Gresik hanya mampu mengikutkan 60 orang peserta. Mereka terdiri dari pengguna jasa konstruksi dari unsur pemerintah maupun dari pelaku jasa konstruksi. Peserta mengikuti pembekalan ini melalui daring di tempatnya masing-masing.
Amin Zainullah, selaku narasumber dari Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI) yang ikut memberikan pembekalan kepada peserta menjelaskan banyak hal tentang bagaimana menjadi seorang tenaga konstruksi.
Hal yang paling penting dan dituntut dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah keselamatan kerja. Menurut dia, pekerja harus melengkapi alat pelindung keselamatan kerja yang sesuai kebutuhan. Mulai dari alat pelindung kepala (helm), pelindung mata dan telinga, masker, sarung tangan, dan sepatu safety yang sesuai.
Baca Juga: Target PAD APBD 2024 Rawan Meleset, Pimpinan DPRD Gresik Siapkan Solusi untuk Tekan Defisit
"Contohnya pemakaian alat pelindung berupa sarung tangan. Kapan kita menggunakan sarung tangan dari plastik, kapan kita menggunakan sarung tangan dari kain yang berlubang, kapan kita menggunakan sarung tangan dari kulit keras. Hal ini harus disesuaikan dengan pekerjaan yang kita tangani," beber Amin Zainullah melalui daring google meet. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News