PONOROGO, BANGSAONLINE.com – Gas elpiji ukuran 3 kilogram masih langka di Ponorogo, terutama di Kecamatan Bungkal, Jambon dan Sukorejo. Buntut kelangkaan ini harga terus merangkak naik, apalagi menyambut Idul Adha saat masyarakat setempat membutuhkan banyak gas untuk memasak.
Plt Kepala Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi (Indagkop) Ponorogo, Andien Andono Warih sudah meminta ke Pertamina untuk menambah jumlah persediaan.
Baca Juga: Rp 26 Miliar Tak Bisa Dicairkan, Nasabah Geruduk Asuransi Bumi Putera Ponorogo
"Kekurangan gas melon disebabkan karena banyaknya musim orang hajatan sehingga permintaan gas melon meningkat drastis. Karena jatahnya tetap maka terjadilah kelangkaan," ujar Adien.
Pertamina menurut dia, sanggup menambah sebanyak 34.000 tabung elpiji yang dikirim tanggal 12 September. "Harapan kami dengan ditambahnya pasokan gas elpiji, masyarakat tidak khawatir lagi. Selain itu kami akan terus mengawasi peredaran gas elpiji, jangan sampai ulah pedagang yang nakal, mengakibatkan kelangkaan. Sejauh ini semua berjalan sesuai dengan prosedur dan on the track," pungkas Andien.
Meskipun Pertamina siap menambah pasokan gas melon, Hiswana Migas menuntut adanya pemetaan dan penyaluran yang jelas dalam distribusinya. "Berapapun penambahan pasokan, kalau tidak ada pengawasan dan pemetaan yang jelas akan terus terjadi kelangkaan," ujar Agus Wiyono dari Hiswana Madiun.
Baca Juga: Harga Daging Sapi di Ponorogo Naik Rp 10.000
Gas melon merupakan barang bersubsidi namun kemampuan distribusi dari agen hanya sampai dari pangkalan. Dari pangkalan, gas melon yang sudah ditunggui para pengecer yang kemudian memborong gas melon hal tersebut belum ada regulasinya, sehingga pengecer bisa memainkan harga, sehingga jika tidak ada regulasi yang mengatur maka masyarakat bisa dirugikan.
Sementara menurut Imam, warga Sukorejo, sejak 3 hari ini gas melon langka. Dia terpaksa kami memakai kayu bakar untuk memasak. Dia berharap pihak yang berwenang untuk segera mengusahakan gas melon kembali normal seperti biasa. (yah/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News