SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Jedong Pandaian, Desa Jati Alun-alun Kecamatan Prambon dibuat geger dengan adanya salah seorang warga setempat yang dimakamkan di dalam rumah, Jum'at (16/9).
Adalah Budi (43), seorang warga yang meninggal dunia disemayamkan di dalam ruang tamu oleh pihak keluarga. Sontak, adanya pemakaman almarhum asal warga Dusun Jedong Pandaian RT 06 RW 02, Desa Jati Alun-alun, tida hanya membuat geger warga setempat. Namun, juga membuat warga ketakutan.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Informasi yang dihimpun, seoarang warga yang dimakamkan dirumah itu meninggal pada hari raya Idhul Adha, pada Senin 12 September 2016. Meninggalnya budi itu diketahui oleh tetangga setempat.
Wafatnya Budi diketahui saat berada di rumah sakit lantaran penyakit yang dideritanya. Keluarga harus memakamkan di dalam rumah lantaran adanya wasiat almarhum menjelang meninggal dunia.
Wasiat itu diberitahukan kepada sang istri, Ida (42). Saat itu almarhum meminta agar dimakamkan di dalam rumah. Pihak keluarga tertutup saat sejumlah media hendak mewawancarai terkait pemakaman yang tidak pada umumnya itu.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Pemakaman di ruang tamu itu diketahui oleh pihak tetangga korban. Bahkan, membuat pernyataan yang ditujukan kepada tetangga untuk menyetujui pemakaman itu.
Abdul Rozak (55), tetangga almarhum menceritakan bahwa tiba-tiba keluarga almarhum meminta tanda tanda tangan kepadanya sewaktu pulang kerja. Ia pun menurut saja lantaran tanda tangan itu juga ditanda tangani tiga warga lainnya. "Saya pun menandatangani karena ini mewakili semua warga," ujarnya.
Namun, selang beberapa hari pemakaman dalam rumah itu menjadi perbincangan warga setempat lantaran merasa resah. Bahkan, dengan adanya makam anak dan cucu perempuannya merasa takut.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Sebab, jarak makam dengan kamar anaknya hanya kurang lebih satu meter, sehingga mereka menderita tekanan batin. "Kami merasa tekanan batin," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan tetangga lainnya yakni Abdurrohim. Pria 53 Tahun itu mengaku takut keberadaan makam itu. Alasanya, pemakaman itu terbilang nyeleneh dibanding dengan pemakaman warga biasanya.
Ia berharap agar makam tersebut dipindahkan ke makam umum desa setempat. "Ya, agar dipindah ke pemakaman umum mas," ujarnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Kepala Desa Jati Alun-alun Kecamatan Prambon, Ansori mengatakan sebelum memakamkan almarhum, pihak ahli waris sudah membuatkan surat pernyataan kepada warga. Bahkan, pihaknya juga sempat berkordinasi dengan Kiai setempat dan warga tidak keberatan. "Oleh sebab itu, almarhum di makamkan dalam rumah,” jelasnya.
Ansori mengungkapkan, pemakaman Almarhum itu atas penyampaian berwasiat kepada ahli warisnya untuk memakamkan di dalam rumah.
Setelah itu, sambungnya, pihaknya berkordinasi dengan para tetangga radius beberapa meter. "Dan itu, warga sekitar tidak merasa keberatan,” ungkapnya.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Sementara, Kapolsek Prambon, AKP Satuji saat di lokasi menyatakan pihaknya akan meninjau kembali dengan melakukan diskusi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan agama setempat atas keresahan ini. "Kami akan mengevaluasi ulang," pungkasnya. (nni/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News