BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Korps marinir TNI AL dan Batalyon intai amfibi kembali menunjukan keterampilanya dalam latihan bersama, Senin (19/9) di pantai Purwosari Desa Buluagung Kecamatan Siliragung dan gua Kikik Lampon Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.
Dalam latihan ini, TNI AL dan Batalyon intai amfibi simulasi bersama Operation Detachment Alfa (ODA) 1216 spesial force US army dalam misi menyelamatkan sandera yang ditawan oleh kelompok gerakan republik banyuwangi merdeka (GRBM).
Baca Juga: Komitmen TNI AL dalam Pembinaan Olahraga Nasional, Koarmada II Gelar Kejurnas Karate
Para pemberotak di bawah pimpinan oseng rambo ini dilengkapi dengan sejata api jenis pistol P226, M16A4 dan styer. Separatis ini dalam latihan simulasi menawan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Dalam operasi simulasi ini, Komandan Batalyon Amfibi Letkol Marinir Rivelson Saragih membentuk 4 tim yang dipimpin oleh Letda Marinir Achtizen. Kemudiam, pasukan marinir TNI AL dan spesial force US army sempat melakukan penyisiran di perkampungan warga yang ada di wilayah pantai Purwosari sampai gua kikik Lampon.
4 tim misi penyelamatan sandera yang terbagi 2 kelompok operasi ini semuanya bermarkas di pusat latihan pertempuran Korps Marinir Lampon.
Baca Juga: Upaya Entas Kemiskinan, Pj. Gubernur Adhy Serahkan Program Rehab RTLH Warga Tak Mampu di Kediri
Dalam penyelamatan, tawanan kelompok yang beranggotakan dua tim peyerbu dan satu tim sniper yang bersenjatakan senapan runduk AW2 dibantu satu unit heli bell 412 HU dengan pilot Kapten Laut (P) V.Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Alfert. Mereka membawa misi melaksanakan penyerbuan dan penghancuran sasaran 1 yang berada di gua Kikik Lampon.
"Sedangkan dari kelompok 2 yang terdiri dari tim peyerbu yang dibantu oleh tim sniper melakukan penyelamatan sandera yang disekap di gudang kelompok GRBM. Dua tim misi penyelamatan ini, masing-masing tim di-back up oleh heli bell dan penembak runduk," tutur Komandan Batalyon Amfibi Letkol Marinir Rivelson Saragih.
Rivelson menerangkan dalam operasi, tim sniper bertugas melumpuhkan penjagaan kelompok separatis. Selanjutnya, melaksanakan penyemprotan air movement dan fast dari heli bell langsung dilakukan penyerbuan dan penghancuran sasaran.
Baca Juga: Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Dalam simulasi ini, ada personel dari tim 1 mengalami luka tembak. Ia kemudian dievakuasi oleh tenaga medis tempur dan dilarikan ke rumah sakit medika.
"Operasi yang sama juga dilakukan oleh tim 2 yang juga ditugaskan membebaskan sandera dari kelompok oseng rambo," jelas Rivelson.
Dalam operasinya, Tim ini berhasil melumpuhkan musuh dan membebaskan sandera dalam keadaan hidup.
Baca Juga: Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL
Latihan skenario ganda full mission ini merupakan puncak dalam latihan bersama prajurit intai amfibi Marinir Indonesia dengan Special Force Group US Army dengan mengunakan sandi balance lantern iron 16-2444. Hal tersebut meliputi menembak senapan, menembak pistol, menembak sniper, prosedur pimpinan pasukan, penanganan dan pemeriksaan tawanan, close battle, teknik komunikasi radio dan evakuasi medis.
“Ini puncaknya latihan, semua materi diuji dan di praktikkan dalam satu skenario,selesai operasi kita evaluasi,” tutur Rivelson. (bwi1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News