SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kampung Pulo Wonokromo Wetan sudah berubah 180 derajat menjadi kampung hijau dan bersih. Dulu kampung ini kumuh, dan warganya tak peduli kebersihan sama sekali.
Roy Maulana (41), Koordinator Kader Lingkungan RT 05/RW 04 Kelurahan Jagir, menegaskan hal ini, Jumat (23/09/2016), di rumahnya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Saat masuk gang sempit kampung Pulo Wonokromo Wetan RT 05/RW 04 Kelurahan Jagir, akan terlihat bermacam-macam tanaman di kanan kiri jalan. Jalan paving yang berwarna-warni, dan di salah satu tembok rumah warga terlihat ada lukisan yang mencuri pandangan. Nuansa hijau dan bersih terlihat jelas.
Kampung ini mempunyai kebun hidroponik dengan menanfaatkan lahan sempit. Ditanam bermacam-macam sayuran. Tempatnya, di ujung gang.
Kampung hidroponik ini berawal Roy ditawari pembina dari Jambangan, yang telah bekerjasama dengan Pertamina, untuk mengikuti pelatihan hiroponik ke Sidoarjo, bersama ketua RT 02/RW 04.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Setelah mengikuti pelatihan, Roy mangaplikasikan hasil pelatihan hidroponik di kampungnya. Dan ternyata pengaplikasiannya berhasil. Tanaman yang pernah ditanam Roy seperti kangkung, selada, sawi, tomat, tumbuh subur dan panen.
Untuk saat ini, hidroponik yang ada di RT 05/RW 04 ini masih ada satu yang berukuran mini, karena lahan yang ada sangat terbatas, dan tempat yang bisa terkena sinar matahari langsung masih kurang. “Ada juga hidroponik di RT 02,” kata dia.
Menurut Roy, penanaman sayur-mayur dengan hidroponik lebih mudah dan lebih cepat. “Saya pernah menanam tomat di media tanah. Tanamannya tinggi, tetapi lama berbuah. Sedangkan di hidroponik, setelah dua minggu, sudah tumbuh buah tomatnya,” aku Roy.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Hasil hidroponik sampai saat ini hanya untuk dikonsumsi warganya sendiri. Karena untuk memenuhi kebutuhan pasar, masih sangat kurang.
“Ini baru saja saya panen sayur-sayurannya. Setelah ini saya mau coba menanami cabai. Karena sepertinya hidroponik ini lebih cocok untuk tanaman berakar,” jelas Roy. (mega melati/UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News