Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (3): Gus Iwan Punya Program Buat Ruang Publik

Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (3): Gus Iwan Punya Program Buat Ruang Publik Gus Iwan ketika diskusi dengan Pendiri RGS, H. M. Khozin Ma'sum soal pembangunan di Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bibit-bibit cabup-cawabup (calon bupati-calon wakil bupati) yang mulai diorbitkan sejumlah kalangan masyarakat untuk running pada Pilkada Gresik 2020, mendatang ternyata memiliki program menarik untuk memperbaiki tata kelola Kabupaten Gresik.

Ahmad Iwan Zunaih misalnya, ketika berdiskusi gayeng dengan pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik baru-baru ini menyatakan, ada sejumlah program yang bisa digagas oleh para pemangku maupun calon pemimpin Kabupaten Gresik mendatang.

Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus

Program itu di antaranya, membuat ruang publik di masing-masing kecamatan. "Ruang publik itu bisa dimanfaatkan sebagi media diskusi antara pemimpin dan yang dipimpin. Antara penguasa dan rakyat. Sehingga, ruang itu bisa memunculkan ide untuk perbaikan pembangunan mulai skup kecil tingkat pedesaan, kecamatan hingga kabupaten," kata Iwan baru-baru ini.

Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan, yakni Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, Menganti, Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Duduksampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, Panceng, Tambak dan Sangkapura. Dari 18 kecamatan tersebut tersebar kisaran 330 desa dan 26 kelurahan.

"Nah, kalau di 18 kecamatan tersebut disiapkan ruang publik, maka pemimpin (bupati) bisa manfaatkan media itu untuk diskusi dengan rakyatnya," ujar putra KH.Afif Ma'sum ini.

Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar

Gus Iwan, begitu panggilan akrabnya menyatakan, Kabupaten Gresik sudah waktunya mengembangkan sentra-sentra pemerintah di tingkat kecamatan. Di mana, kecamatan sebagai perpanjangan tangan pemerintah kabupaten harus ditata sebaik mungkin. Mulai penataan kantor kecamatan, perkotaan di tingkat kecamatan, pelayanan publik dan infrastukturnya.

"Jadi perkotaan suatu kabupaten Gresik jangan hanya berkutat di tingkat kabupaten saja. Di tingkat kecamatan juga harus ditata. Langkah ini dilakukan untuk memberikan porsi hak yang sama kepada masyarakat dalan menikmati pembangunan di bumi waliyullah ini," jelas keponakan KH. Robbach Ma'sum ini.

Pada kesempatan itu, Gus Iwan juga memaparkan soal program pendidikan di Kabupaten Gresik. Sebab, program tersebut merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu pemerintah.

Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur

Menurut dia, tata kelola pendidikan di Kabupaten Gresik masih diperlukan banyak pembenahan. Betapa tidak, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan di Kabupaten Gresik terbilang sangat tinggi, bahkan pernah tembus hingga 37 persen dari kekuatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Alokasi ini jauh lebih tinggi dari amanat UU untuk pendidikan di tingkat pusat yakni, 20 persen.

Namun sisi lain, lanjut Gus Iwan selama ini, stigma di masyarakat menganggap kalau pemerintah selama ini kurang peduli terhadap dunia pendidikan. Kondisi ini disebabkan masih banyaknya diketemukan fenomena tarikan di sekolah negeri maupun swasta yang dianggap sangat membebani masyarakat.

"Sehingga wajar masyarakat masih menganggap tata kelola pendidikan masih jauh dari harapan masyarakat," jelas wakil ketua komisi pemberdayaan ekonomi umat MUI (majelis ulama indonesia) pusat ini.

Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang

Sebagai putra daerah, Gus Iwan yang juga menantu pengasuh Ponpes (pondok pesantren) Sunan Drajat, Lamongan, Prof. DR. KH Abdul Ghofur ini meminta agar pemerintahan Kabupaten Gresik di bawah komando SQ (Sambari-Qosim) untuk terus memperbaiki tata kelola pendidikan di Kabupaten Gresik.

Namun di sisi lain Gus Iwan juga mengapresiasi langkah SQ yang akan mendirikan sarana-sarana pendidikan baru untuk menggeliatkan pendidikan di kota pudak ini. Di antaranya adalah, program SQ yang akan mendirikan PT (Perguruan Tinggi) NU (Nahdlatul Ulama) untuk pendidikan tinggi putra daerah Gresik. Khususnya putra-putri warga NU.

"Sebagai putra NU saya sangat senang SQ akan dirikan perguruan tinggi NU untuk membesarkan NU di Kabupaten Gresik," terang Rektor Institut Sunan Drajat ini.

Baca Juga: Gus Yani-Bu Min Dilantik 17 Februari di Grahadi

Ditambahkan Gus Iwan, pendirian PT NU yang akan dilakukan oleh SQ itu nantinya untuk menghidupkan dan melestarikan budaya lokal Gresik sebagai kota wali dan kota santri. Apalagi, SQ juga punya program akan membangun islamic center di setiap kecamatan dan membangun wisata heritage di kawasan alun-alun Gresik. (m.syuhud almanfaluty)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO