GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bibit-bibit cabup-cawabup (calon bupati-calon wakil bupati) yang mulai diorbitkan sejumlah kalangan masyarakat untuk running pada Pilkada Gresik 2020, mendatang ternyata memiliki program menarik untuk memperbaiki tata kelola Kabupaten Gresik.
Ahmad Iwan Zunaih misalnya, ketika berdiskusi gayeng dengan pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik baru-baru ini menyatakan, ada sejumlah program yang bisa digagas oleh para pemangku maupun calon pemimpin Kabupaten Gresik mendatang.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
- Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
- Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
- PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Program itu di antaranya, membuat ruang publik di masing-masing kecamatan. "Ruang publik itu bisa dimanfaatkan sebagi media diskusi antara pemimpin dan yang dipimpin. Antara penguasa dan rakyat. Sehingga, ruang itu bisa memunculkan ide untuk perbaikan pembangunan mulai skup kecil tingkat pedesaan, kecamatan hingga kabupaten," kata Iwan baru-baru ini.
Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan, yakni Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, Menganti, Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Duduksampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, Panceng, Tambak dan Sangkapura. Dari 18 kecamatan tersebut tersebar kisaran 330 desa dan 26 kelurahan.
"Nah, kalau di 18 kecamatan tersebut disiapkan ruang publik, maka pemimpin (bupati) bisa manfaatkan media itu untuk diskusi dengan rakyatnya," ujar putra KH.Afif Ma'sum ini.
Gus Iwan, begitu panggilan akrabnya menyatakan, Kabupaten Gresik sudah waktunya mengembangkan sentra-sentra pemerintah di tingkat kecamatan. Di mana, kecamatan sebagai perpanjangan tangan pemerintah kabupaten harus ditata sebaik mungkin. Mulai penataan kantor kecamatan, perkotaan di tingkat kecamatan, pelayanan publik dan infrastukturnya.
"Jadi perkotaan suatu kabupaten Gresik jangan hanya berkutat di tingkat kabupaten saja. Di tingkat kecamatan juga harus ditata. Langkah ini dilakukan untuk memberikan porsi hak yang sama kepada masyarakat dalan menikmati pembangunan di bumi waliyullah ini," jelas keponakan KH. Robbach Ma'sum ini.
Pada kesempatan itu, Gus Iwan juga memaparkan soal program pendidikan di Kabupaten Gresik. Sebab, program tersebut merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu pemerintah.