GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebuah tata kelola pemerintah dianggap baik dan sukses, kalau seorang pemimpin sudah memporsikan keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat dan sektor pembangunan. Sehingga, masyarakat merasa nyaman dengan pemimpin mereka.
Hal itu lah yang tengah diprogramkan oleh Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik, salah satu figur yang mulai diorbitkan oleh masyarakat songsong pesta demokrasi Pilkada Gresik 2020, yang masih akan dihelat lima tahun mendatang.
Baca Juga: Usai Debat Publik Kedua, Gus Nur Ajak Masyarakat Menangkan Yani-Alif
"Itu harus. Sebagai pemimpin harus cerdas untuk bisa membuat masyarakat yang dipimpin menjadi nyaman. Sehingga, masyarakat sangat mendukung roda pemerintahan," kata ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim kepada bangsaonline.com, Rabu (5/10).
Menurut ia, banyak cara yang bisa dilakukan seorang pemimpin untuk mewujudkan semua itu. Di antaranya, saat pembahasan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Dearah). Seorang pemimpin harus cerdas dan jelih dalam membagi porsi anggaran untuk perbaikan suatu daerah.
Setidaknya, seorang pemimpin harus berpedoman terhadap asas dasar yang telah diamanatkan oleh perundang-undangan.Sedikitnya, tandas Nurhamim, ada 3 asas dasar yang harus dilakukan. Pertama, asas keadilan. Kedua, asas transparansi. Dan ketiga, asas keberpihakan kepada masyarakat.
Baca Juga: Di Hadapan Pecinta Ludruk, Gus Yani Ajak Lanjutkan Program yang Belum Tuntas
"Jangan sampai Gresik yang kaya raya ini, angka pengangguran masih tinggi dan banyak masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan," jelas mantan Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Karena itu, lanjut Nurhamim, Kabupaten Gresik ke depan tata kelolanya harus dimanaj betul. Tata kelola dimaksud, tata kelolah pelayanan publik, utamanya pelayanan dasar kepada masyarakat, investasi yang masuk, suporting dana APBD untuk menunjang ekonomi kerakyatan agar porsi pertumbuhan ekonomi stabil dan tidak didominasi oleh usaha besar.
"Sehingga, pertumbuhan benar-benar dapat dirasakan oleh semua masyarakat alias pertumbuhan ekonomi tidak semu, karena hanya dinikmati oleh sekelompok orang," terangnya.
Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong
Nurhamim menyatakan, kekayaan Kabupaten Gresik yang melimpah ruah jangan sampai hanya dieksploitasi untuk kepentingan segilintir, atau sekelompok orang. Sehingga, masyarakat lain hanya bisa menjadi penonton yang pasif. Sudah seperti itu, masyarakat yang terus-terusan terkenan imbas negatifnya.
"Naudzubillah min dzalik. Jangan sampai hal seperti itu terus terulang." Kekayaan Gresik harus bisa bermanfaat bagi semua masyarakat Gresik," paparnya.
Nurhamim lalu menjlentrehkan, bahwa tingkat investasi di Kabupaten Gresik saat ini tumbuh pesat. Perusahaan yang masuk ke Gresik luar biasa. Baik perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) maupun PMA (Penanaman Modal Asing).
Baca Juga: Di Depan Pengurus Golkar, ini Janji Yani-Alif Jika Menang Pilkada Gresik 2024
Seiring dengan itu, PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) pun naik pesat. Namun di sisi lain, kondisi pertumbuhan investasi yang begitu pesat dianggap oleh masyarakat adalah pertumbuhan semu.
Sebab, hanya orang-orang tertentu atau pemodal yang kenyang. Sementara masyarakat yang seharusnya terkena dampak positif dari efek investasi tersebut belum banyak nampak.
Kondisi ini dibuktikan dengan masih tingginya pertumbuhan angka pengangguran baik pasif maupun aktif. Juga masih tingginya angka kemiskinan di Gresik. Sehingga, Kabupaten Gresik saat ini masuk rangking kemiskinan tertinggi urutan ke empat dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Baca Juga: 9 Parpol Nonparlemen Serahkan Dukungan ke Pasangan Yani-Alif
"Karenanya, ke depan kekayaan Gresik yang melimpah harus bisa dimenej betul agar bisa dirasakan semua masyarakat," pungkasnya. (m. syuhud almanfaluty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News