Kuliner Asyik Bangkalan (2): Soto Rujak

Kuliner Asyik Bangkalan (2): Soto Rujak tampilan soto rujak yang menggiurkan. foto: faratiti dewi/BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Berbeda dengan Rujak Soto, Soto Rujak ini lebih dominan kuah dan koya soto, ditambah dengan irisan telur. Di Banyuwangi juga ada hal serupa. Di Madura,menu ini disukai mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, karena murah.

Bertempat di Desa Kebun Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan, warung Maisaroh (52) selalu ramai dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Selain harganya terjangkau, dan rasanya yang enak membuat mahasiswa memilih makan di sini untuk menghemat biaya. Menariknya warung Maisaroh ini buka mulai pukul 08.00 – 16.00. Padahal di tempat lain, biasanya buka pukul 11.00 – 15.00. Maisaroh, memulai usahanya pada tahun 2000.

Baca Juga: Wakil Bupati Pamekasan Berharap Grand Opening Mie Gacoan Berikan Manfaat untuk Masyarakat

“Soto rujak ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Madura, sehingga saya memilih untuk usaha makanan ini. Masyarakat Madura, di setiap pagi sarapan menggunakan rujak,” kata Maisaroh, yang setiap hari membuka warungnya sejak pukul 08.00 wib ini.

Soto rujak ini terdiri dari lontong, sayur kangkung, kecambah, tahu, kuah soto, petis Madura yang dihaluskan bersama kacang, bawang putih, cuka atau tomat dan lombok, daging sapi/ceker, koya, bawang goreng dan juga telur.

“Dalam sehari makanan yang terjual kurang lebih 30 - 50 porsi tergantung ramai atau tidaknya yang makan disini. Paling ramai ya mahasiswa di hari Senin - Jumat, kalau Sabtu Minggu sedikit sepi karena memang mahasiswa sendiri banyak yang sudah pulang,” tambah dia.

Baca Juga: Mie Gacoan Hadir di Pamekasan

“Harga satu porsinya Rp 5.000, dalam satu bulan omzet mencapai Rp 6,5 – 7 juta. Kotor,” lanjut dia.

Perbedaan antara soto rujak dan rujak soto itu sendiri, kalau rujak soto tanpa telur dan koya, kemudian bumbu rujak dituangkan terlebih dahulu baru kuah soto. Namun, apabila soto rujak kuah soto terlebih dahulu baru bumbu rujak.

“Biasanya kalau sepulang kuliah, pukul 10.00 wib perut lapar dan kantong menipis selalu membeli soto rujak di sini, karena harganya terjangkau hanya dengan 5.000 perut sudah kenyang, cocok dengan kantong mahasiswa, tempatnya juga dingin dan pelayanannya pun juga cepat. Jadi tidak menunggu lama-lama dan bisa santai bersama teman-teman juga,” kata Wiwin (20) (faratiti dewi/UTM)

Baca Juga: UAS Resmikan Cafe dan Resto Palappa Genna' di Pamekasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO