BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kota Salak Bangkalan menyimpan beragam kuliner khas. Ke Bangkalan, rasanya tak lengkap jika tidak mampir ke salah satu warung makan Gang Amboina yang legendaris, karena berdiri sejak tahun 1960-an.
Nasi dan menu khas racikan ala Gang Amboina yang kondang sudah turun temurun di warung yang berada di Jalan KH. Moh. Kholil Gg. IX No.15 Bangkalan. Yaitu nasi campur, dengan lauk daging, paru, usus (jeroan), telor, serta usus yang dibumbuhi santan dan ditambah mi merah.
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
Bagi masyarakat Bangkalan, jika kedatangan tamu khusus atau kegiatan pemerintah, nasi kotak Gang Amboina menjadi pilihan. Bahkan di warung makan Gang Amboina selalu ditemui penikmat dari luar Madura.
Walaupun saat pandemi Covid-19, setiap hari, ada ratusan orang yang ingin menjajal menu racikan masakan ala Gang Amboina.
“Setiap hari hampir menghabiskan 125 kg beras dan 100 kg daging," ujar Hj. Moh. Dahlan yang akrab disapa Bu Matus.
Baca Juga: Khofifah Promosikan Kuliner Jatim: Ini Masakan Khas Madura, Sidoarjo, Jombang, dan ...
(Hj. Moh. Dahlan yang akrab disapa Bu Matus)
Terkenalnya warung makan ini tak membuat Bu Matus, sang pemilik warung, tertarik untuk membuka cabang di daerah lain. Beberapa kali dia menolak tawaran untuk membuka cabang di luar Madura.
Baca Juga: Pecel Bek Kasih di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kediri Bertahan sejak 1970, Simak Kisah Uniknya
"Dari dulu sudah banyak yang nawarin untuk buka cabang. Tapi Ndak. Saya tidak tertarik sama sekali. Mending seperti ini, saya sudah cukup bersyukur," ujar dia pada BANGSAONLINE.com saat ditemui di warung Gang Amboina, Jumat (28/8).
Dengan satu cabang ini saja, Bu Matus mengaku sudah cukup kewalahan untuk mengurusnya. "Semua masakan saya yang tangani sendiri. Seperti cara masak daging agar tidak alot (keras), dan nasi agar mampu bertahan sampai 48 jam dengan cara memasak nasi seperti budaya orang Madura masa lampau. Bahkan saya sendiri yang turun tangan, walaupun sudah ada pekerja, kadang masih belum bisa, karena ada caranya itu," jelas dia.
Saat warung makan lain menurun omzetnya di kondisi Covid-19, Ambonia tetap stabil. Hal itu karena menjaga kualitas serta bahan dasar menu yang menjadi proritas. Misalnya saja daging dan berasnya harus berkualitas super. Dia juga belum berpikir untuk menambah menu baru, karena dengan apa yang ada saat ini dan dibantu 25 pekerja pihaknya sudah kewalahan. Selain menu andalan menu nasi campur, Kedai Gang Amboina juga menyediakan nasi petis, rawon, dan soto.
Baca Juga: Mengintip Proses Produksi JAILS, Produk Unggulan Hasil Pembinaan Napi di Lapas Serang
Salah satu penikmat Ambonia, Grace asal Tanjung Bumi mengatakan tidak afdhal jika tidak makan di Gang Amboina jika ke Kota Bangkalan.
"Saya kalau ke Bangkalan pasti menyempatkan makan di sini. Selain enak, makanan dan tempatnya juga higienis," pungkas dia. (ida/uzi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News