Mengayak Loyalitas Pejabat SQ (3), Kerja Tanpa Inovasi yang Penting Dapat Bayaran

Mengayak Loyalitas Pejabat SQ (3), Kerja Tanpa Inovasi yang Penting Dapat Bayaran Bupati-Wabup Sambari-Qosim bersama pejabat ketika mengadakan one week program. foto: syuhud/ bangsaonline

GRESIK, BANGSAONLINE.com -Tidak bisa dipungkiri, banyaknya proyek mercusuar di pemerintahan Kabupaten Gresik di bawah kendali Bupati-Wabup SQ (Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim) karena kecerdasan dan keberanian mereka untuk membuat program dan mewujudkan proyek. Di antara proyek mercusuar yang sudah bisa diwujudkan SQ adalah, WEP (wahana ekspresi Poesponegoro) I dan II di jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan Gresik, stadion GJS (Gelora Joko Samudro) di Desa Segoromadu Kecamatan Kebomas.

Kemudian, gedung ponek lima lantai RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina di Jalan Dr. Wahidin SH, dan RS (Rumah Sakit Umar Masoed) di pulau Bawean, dan puskesmas yang layak di sejumlah kecamatan. Selain itu, BGS (Bendung Gerak Sembayat) di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah, dan beberapa proyek lain.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, lalu ke mana dan apa inovasi yang dilakukan oleh para pemangku kebijakan (kepala) di masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), selaku pembantu bupati?

Sejumlah pejabat eselon II saat berbincang dengan Bangsaonline.com menyatakan, bahwa sebenarnya banyak pejabat yang memiliki program bagus yang kerap ditawarkan ke pimpinan (bupati). Namun, ide-ide inovatif yang dilontarkan pejabat tersebut tidak dipakai. Atau bahasa kasarannya dimasukkan keranjang sampah.

"Ya percuma mas kasih masukan atau program inovatif kalau gak dipakai," kata salah satu pejabat eselon II yang tak mau namanya dipublikasikan.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Untuk itu, pejabat lebih enjoy melakukan tugas rutinitas. Masuk kerja pukul 07.00 WIB dan pulang kantor pukul 15.30 WIB. Kerja dapat uang dibawa pulang. "Ya terus mau apa lagi mas. Ya gak usah ngoyo-ngoyo. Waktunya masuk kerja ya kerja. Waktunya rapat ya rapat," tukas dia.

Sebetulnya, tambah pejabat tersebut, banyak program atau ide cerdas yang dimiliki oleh sejumlah pejabat. Terlebih, pejabat eselon II. Mereka pun memilih bersifat pasif.

Sementara sejumlah kalangan petinggi partai pengusung SQ (Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim) saat Pilkada Gresik 2015 mengaku menyayangkan sikap sejumlah pejabat di lingkup yang ogah-ogahan membantu program pimpinan(SQ). "Tidak boleh. Sebagai seorang bawahan (pejabat) harus loyal terhadap pimpinan," kata Sekretaris DPC PD Kabupaten Gresik, Edi Santoso.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Loyal dimaksud, tegas Edi, seorang bawahan harus bisa memberikan masukan, memberikan ide-ide cerdas, dan program inovatif untuk membantu pimpinan. "Meski saya rasa Bupati itu cerdas dan kreatif, banyak project yang telah diwujudkan, tapi seorang bawahan tetap harus memberikan suport program untuk perbaikan Kabupaten Gresik. Jangan terus pasif," pintanya.

Edi mengakui, banyak pejabat di lingkup yang kurang produktif. Selama menjabat memimpin SKPD tidak memiliki program inovatif. Program yang mereka buat terkesan hanya copy paste. Sehingga, setiap pembahasan APBD ya itu-itu saja programnya." Mindset pejabat seperti ini yang harus dirubah," pungkasnya. (m.syuhud almanfaluty)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO