SURABAYA, BANGSAONLINE.com – UKM Arista Rajut, fokus untuk membuat sepatu rajut anak-anak usia 0 – 2 tahun. Demikian yang disampaikan Harsih (57), di stan pamerannya, saat ada acara di Kapas Krampung Plaza, Minggu pagi (9/10/2016).
Harsih sudah merajut mulai dari usia anak-anak hingga sekarang, dulunya dia membuat berbagai macam rajutan, mulai dari Sweater Rajut, baju rajut hingga topi rajut mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi kini dia lebih men-fokuskan untuk merajut sepatu untuk anak-anak dari usia 0 hingga 2 tahun.
Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM
“Saya sudah belajar merajut dari usia saya yang masih kecil dulu, sampai sekarang saya juga masih merajut. Tapi mulai tahun 2000 saya fokuskan untuk merajut sepatu dan baju untuk anak-anak berusia 0 hingga 2 tahun saja, Karena pembuatannya lebih cepat dan mudah, kalau untuk sweater dan baju untuk orang dewasa itu susah pembuatannya juga lama,” aku dia.
Harsih mengaku matanya sudah tidak kuat lagi seperti dia waktu masih muda, “Mata saya itu sudah tidak kuat lagi kalau merajut yang sulit-sulit seperti sweater dan baju orang dewasa, yang suulitkan di bagian leher sama bagian tangannya itu, jadi kalau pas buat itu mata saya jadi perih, mungkin Karena factor usia juga yang sudah tidak muda lagi,” tambahnya.
Untuk membuat sepasang sepatu untuk anak-anak hanya di butuhkan waktu 2 sampai 3,5 jam saja, Karena proses pembuatannya juga menjadi salah satu alasan kenapa Harsih lebih memfokuskan kepada sepatu rajut anak-anak. Kalau pembuatan baju rajut untuk anak usia 0 hingga 2 tahun bisa memakan waktu hingga 4 hari tergantung dari kesulitannya juga.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Untuk harga sepasang sepatu rajut anak-anak mulai dari Rp 25 - 35 ribu, kalau harga baju rajut anak-anak harganya Rp 150 ribu sudah sepasang dengan topi rajutnya. “Untuk modal Rp 50 ribu saja saya bisa mendapatkan penghasilan Rp 200 – 250 ribu,” kata dia.
Untuk pemasaran biasanya, Harsih memasarkan di Masjid Al-Akbar Surabaya, di sentra UKM, bazar dan juga dititipkan di beberapa toko.
Untuk penghasilan bersih dalam sebulan bisa mencapai Rp 800 ribu – Rp 1,2 juta, berbeda lagi kalau ada pesanan. “Biasanya yang pesan ke saya itu orang Bali, sudah menjadi langganan. Kalau ngirim ke sana banyak, berlusin-lusin sekali kirimnya,” tandasnya.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Puluhan Pedagang Kecil Dilarang Berjualan di Sekitar Stadion GBT
“Untuk membuat sepasang sepatu rajut bisa menghabiskan 2 rol benang, berbeda lagi kalau membuat baju, taplak, dan juga topi, bisa menghabiskan hingga 6 rol benang. Untuk benang yang saya gunakan ini benang siet sama benang katun, jadi lebih bagus dan molor, kalau kakinya panjang sepatunya bisa ikut panjang jadi menyesuaikan dengan kaki, dan juga rajutannya itu rata semua tidak ada yang satu panjang yang satu pendek, soalnya kan rajutannya dihitung,” tutupnya. (luckmanhakim/UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News