KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Orang tua harus mewaspadai putra dan putrinya untuk tidak jajan sembarangan. Sebab, Petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, pertambangan dan energi (Disperindag tamben) bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Satnarkoba Polres Kediri Kota menemukan penjual permen Jari-jari yang diduga mengandung zat adiktif dan berbahaya bila dikonsumsi akan menimbulkan efek negatif.
Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh tiga tim tersebut menyisir para pedagang asongan yang ada di beberapa sekolahan di antaranya SD Banjaran dan TK Alfalah serta Toko yang biasa dibuat Kulakan pedagang asongan yang ada di jalan Jl. Ratulangi Gang 1 Kelurahan Singonegaran Kota Kediri.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Sasaran pertama di lembaga sekolah TK Alfalah, tim menemukan pedagang yang berjualan makanan jenis Permen Jari-jari. "Kita masih menduga adanya zat adiktif dalam kandungan permen tersebut. Untuk itu pedagang kita imbau untuk tidak menjual dulu sebelum ada tes Laboratorium dari Dinkes kota Kediri," kata Kabid Perdagangan Disperindag Kota Kediri Dwi Rachman, Kamis (13/10).
Hal senada juga diungkapkan Kasat Narkoba Polres Kediri Kota AKP Siswandi yang mengatakan jika saat ini memang banyak beredar permen Jari jari di beberapa sekolahan namun pihak tim masih melakukan serangkaian penyelidikan dan masih dugaan.
"Kita akan bawa permen Jari jari yang kita temukan. Di-lab dulu, untuk bisa mengetahui ada dan tidaknya zat berbahaya yang terkandung dalam permen tersebut," kata Siswandi.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Siswandi berharap para produsen dan juga distributor menghentikan penjualannya dulu dan pihak tim masih akan menguji di laboratorium, terlebih dahulu. "Kalau tidak ada zat berbahaya dalam kandungan permen tersebut ya silahkan dijual," tandas Siswandi.
Untuk diketahui Disperindag tamben tidak hanya mengambil sampling permen Jari jari, namun juga beberapa jajanan untuk dites Laboratorium. Disperindag juga berharap Pada pedagang jika menemukan makanan yang berbahaya jangan dijual namun dilaporkan ke pihak sekolah agar nanti bisa di tindak lanjuti. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News