Tanah Bergerak di Desa Parakan, 5 Rumah Warga Rusak

Tanah Bergerak di Desa Parakan, 5 Rumah Warga Rusak Retakan tanah di desa Parakan kec. Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Trenggalek sepertinya tak pernah surut dari bencana. Bila sebelumnya bencana banjir dan tanah longsor, kali ini bencana berupa tanah bergerak yang disertai retakan menimpa satu musala dan 21 rumah warga RT/RW 08/03 Dusun Njelok Desa Parakan kecamatan Trenggalek.

Camat Trenggalek, Budiono, mengungkapkan bahwa bencana tanah gerak ini telah terjadi sejak hari Sabtu yang lalu atau bersamaan dengan banjir yang melanda yang melanda kota Trenggalek.

Baca Juga: Pastikan Penanganan Infrastruktur Berjalan Cepat, Bupati Trenggalek Lakukan Peninjauan

Saat itu retakan tanah tersebut terbilang belum begitu parah. "Selanjutnya pada Kamis pagi kemarin warga mengetahui terjadi retakan yang lebih besar dari sebelumnya," kata Budiono dikonfirmasi di rumah kepala desa Parakan, Jumat, 14 Oktober 2016.

Akibat dari retakan tanah tersebut, kata Budiono lebih lanjut, sebuah musala dan 21 rumah warga terancam rusak. Bahkan 5 rumah warga bagian dindingnya sudah mengalami retak. Data sementara yang berhasil dihimpun oleh Budiono menyebutkan bahwa jumlah warga terdampak dari peristiwa ini sebanyak 59 jiwa.

Lanjut Budiono, jika siang hari warga melakukan aktivitas seperti biasa, namun malam hari atau saat terjadi hujan, mereka takut menempati rumah tersebut lantaran khawatir sewaktu-waktu tanah bergerak.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Kampung Indah Permai, Bupati Trenggalek Ucapkan Terima Kasih

Masih kata Budiono, saat ini di SDN 2 Sukosari sudah terdapat posko. Selain itu juga akan dibuatkan parit dan menutup lubang retakan tanah sesuai arahan dari pihak BPBD Trenggalek, serta yang terakhir memberikan arahan pada warga tentang langkah apa saja yang harus dilakukan warga jika terjadi retakan susulan yang lebih besar lagi.

"Kita tadi sudah menyampaikan ke warga bila terjadi retakan susulan, maka warga kita minta menuju ke musala. Kemudian dari pihak pemkab akan mengevakuasi warga dan menempatkan mereka ke posko yang berada di SDN 2 Sukosari," terangnya. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO