Mengamati Carut Marut Kota Gresik (1): Tata Wilayah Buruk, Industri Bercokol di Perkotaan

Mengamati Carut Marut Kota Gresik (1): Tata Wilayah Buruk, Industri Bercokol di Perkotaan Salah satu sudut kota Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com Kabupaten Gresik sebagai salah satu kabupaten di Jawa Timur yang tumbuh pesat, ternyata tidak memiliki tata kelola wilayah kota yang buruk. Sehingga wajar, masyarakat Kabupaten Gresik, khususnya masyarakat luar yang bertandang di Kota Pudak ini mempertanyakan letak wilayah perkotaan Gresik.

Sebab, di wilayah kota yang seharusnya steril dari industri, justru terus tumbuh subur pabrik-pabrik. Seperti di wilayah Kecamatan Kebomas. Di kecamatan yang masuk kawasan Metropolis Kabupaten Gresik terus bercokol industri baru. Seperti di sepanjang jalan Mayjen Soengkono Kecamatan Kebomas.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

"Kabupaten Gresik itu kotanya mana ya," tanya Ahmad Rudianto warga Surabaya saat berbincang dengan Bangsaonline.com, Jumat (14/10).

Menurut dia, Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten penyangga Surabaya yang terbilang sukses. Sebab, Kabupaten Gresik banyak melakukan gebrakan dalam pembangunan. Namun sayang, gebrakan baik tersebut tidak diimbangi dengan penataan kawasan perkotaan yang baik.

"Sehingga, keberadaan kota Gresik tidak tampak," jelasnya.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Karena keberadaan wilayah kota Gresik yang tidak jelas tersebut, membuat pusat-pusat keramaian yang merupakan salah satu variabel adanya kota yang hidup juga tidak nampak. "Saya itu sering keliling ke berbagai wilayah di Indonesia. Saya belum ketemu kabupaten/kota yang kotanya itu bercokol industri. Terus dulu itu RTRW-nya Gresik seperti apa," cetusnya.

Sebagai penguat kalau kawasan kota Gresik masih carut marut, warga luar Gresik yang masuk ke kota Gresik setelah masuk dari arah Surabaya, akan langsuh disuguhi banyaknya industri. Di antaranya, PT. Nippon Paint, PT. Barata dan lainnya.

"Kalau pemerintah Kabupaten Gresik ingin dianggap maju, maka harus mulai menata kawasan perkotaan," pungkasnya.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Sementara Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) , Ir. Tugas Husni Syarwanto MT menyatakan wilayah perkotaan di Kabupaten Gresik meliputi Kecamatan Kebomas dan Gresik.

Ia mengakui, bahwa wilayah perkotaan Gresik belum bisa tertata dengan baik. Sebab, masih ada sejumlah persyaratan yang belum bisa dipenuhi. Persyaratan dimaksud di antaranya industri. Di mana, di wilayah perkotaan Gresik masih banyak bercokol industri baik baru maupun lama.

"Ya kami akui di kota Gresik masih banyak berdiri industri. Padahal kota seharusnya tidak boleh ada industri," kata Tugas kepada Bangsaonline.com, Jumat (14/10).

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Menurut Tugas, di kawasan kota Gresik masih terus bercokol industri dikarenakan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)-nya memperbolehkan. "RTRW-nya memperbolehkan. Meski begitu kami hanya memperbolehkan industri tertentu yang berdiri di kota Gresik," terang mantan kepala DPU (Dinas Pekerjaan Umum) ini.

Tugas menambahkan, terus berupaya untuk melakukan penataan wilayah perkotaan. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah, menjadikan jalan-jalan di kota Gresik menjadi satu arah. "Langkah ini dilakukan selain untuk menghindari carut marutnya lalu lintas, juga untuk menggeliatkan perekonomian," pungkasnya. (m.syuhud almanfaluty)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO