BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sabtu pagi sekitar pukul 05.30 WIB, menjadi hari nahas untuk tiga penumpang angkot dan sopir angkot bernomor polisi AG 354 UP. Keempat orang ini meregang nyawa setelah angkot yang mereka tumpangi tertabrak kereta api Matarmaja di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Bakung, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (22/10).
Ironisnya setelah tertabrak kereta api dan terseret kurang lebih sejauh 10 meter, angkot tersebut terbakar. Sehingga membuat empat orang yang ada didalamnya tidak dapat menyelamatkan diri.
Baca Juga: Innova Tabrak 2 Pemotor hingga Tewas di Jalur Blitar-Tulungagung
Angkot tersebut mulanya berjalan dari arah selatan ke utara melewati rel. Namun di saat bersamaan, bertepatan melintas Kereta Api Matarmaja jurusan Jakarta-Malang melaju dari arah timur.
“Akibatnya angkutan kota terseret sekitar 10 meter dan langsung terbakar,” kata Kapolsek Sukorejo, Komisaris Polisi Agus Fauzi.
Akibat peristiwa tersebut, lanjut Kompol Agus Fauzi, 3 orang meninggal dunia di TKP dan 1 orang meninggal di rumah sakit Syuhada' Haji Kota Blitar.
Baca Juga: Truk Muat Tebu Terguling di Jalan Menikung Jalur Blitar-Malang
“Angkot tersebut berisi 3 orang penumpang dengan 1 sopir. Total jumlahnya ada 4 orang di dalam angkot,” jelasnya.
Para korban meninggal di TKP diketahui bernama Slamet (60) warga Jalan Sukun No 3 RT 03 RW 03 Kelurahan Turi Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Paini (63) warga Jalan Wungu RT 3 RW 1, Asiyah (65) warga Jalan Jeruk RT 03 RW 04 Kelurahan Karangsari Kota Blitar. Sedangkan satu korban atas nama Sumarsih (65), warga Jalan Sonokeling RT 01 RW 04 meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Syuhada Haji.
“Slamet ini adalah sopir angkutan kota. Sedangkan dua penumpang atas nama Asiyah dan Sumarsih adalah karyawan PT Bokormas, yang merupakan langganan angkot yang dikemudikan Slamet, ” imbuh Kapolsek Sukorejo.
Baca Juga: Pikap Tertabrak Kereta Api di Talun Blitar, Pengemudi Tewas Terpental
Tabrakan tersebut sempat membuat situasi jalan macet, selama beberapa jam. Pasalnya, sejumlah warga berbondong-bondong untuk melihat angkot yang terseret hingga 20 meter dan terbakar itu.
Agus Fauzi menambahkan, informasi yang diperoleh dari warga masyarakat setempat, angkot tersebut setiap harinya selalu mengangkut penumpang di jalur tersebut. Bahkan ada dua warga yang tinggal di utara perlintasan kereta api juga merupakan penumpang angkot, yang pagi itu sebelum kejadian juga menunggu angkot.
“Pagi tadi sebelum kecelakaan angkot ditabrak KA, angkot itu sebenarnya juga masih akan menjemput dua penumpang lagi yang rumahnya di utara rel kereta api,” terangnya. (tri/rev)
Baca Juga: Adu Banteng Truk Vs Pikap di Jalur Blitar-Malang, Satu Pengemudi Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News