Dua UMKM Binaan Diskalut Jatim Ikuti FBK

Dua UMKM Binaan Diskalut Jatim Ikuti FBK Andriah Astuti saat melayani pembeli.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur (Diskanlut) bakal mengikuti Festival Bahari Kamal (FBK). Keduanya akan memamerkan produk olahan ikan, baik berupa frozen food maupun makanan ringan berbahan baku ikan.

Pelaksanaan Festival ini berlangsung sepekan di area pelabuhan Kamal, Bangkalan, sejak Kamis (10/11) kemarin. Acara ini dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Ir Bambang Haryo Soekartono dan Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad.

Baca Juga: Pasar Murah Diskanla Jatim: 3 Ton Beras Ludes Diserbu Warga

Andriah Astuti, pemilik UMKM binaan Diskanlut Jatim, mengaku produksinya meningkat 50% dibanding tahun kemarin. Hal ini dikarenakan produk sudah masuk di supermarket.

“Sebelum masuk di supermarket kami menjual di pameran, pantai, kirim lokal. Produksi per bulan paling banyak kentang udang manis dan belinjo udang,” kata dia.

“Pemasaran kedua produk sampai ke Jakarta. Sedangkan untuk produk teripang dan terung setiap 2-3 bulan sekali dikirim ke Balikpapan dan Riau. Untuk harga per satu kilo sekitar 400 ribu-500r ibu, paling mahal siput laut 500 ribu per kilo dan yang paling murah kentang udang 40 ribu per kilo,” kata Astuti.

Baca Juga: ​Ikan Lokal di Jawa Timur Mulai Terancam Punah

Bahan bakunya kentang dan blinjo kami ambil dari malang dan kediri sedangkan untuk terung dan teripang diambil dari nelayan kenjeran. Astuti juga mengatakan untuk produksi krupuk terung saat ini kami mengalami kesulitan, karena biasanya yang mentah diolah sendiri oleh orang-orang pesisir. Tapi sekarang semenjak ada pengepul dari Korea yang masuk ke Kenjeran yang mematok harga tinggi, nelayan banyak yang menjual ke pengepul.

“Makanya kami pedagang kecil tidak diberi kerupuk terung, langsung dibawa orang korea itu. ini sudah berjalan sekitar 3 bulan terakhir. Sekarang kalau ada pembeli yang beli 10 kilo sulitnya setengah mati,” keluh astuti.

Astuti berharap kalau orang korea tidak mengambil terung lagi, para pedangang kecil bisa mengepul seperti dulu lagi. Karena terung bisa bertahan selama 1-2 tahun. “Saya bersyukur menjadi binaan Diskanlut Jatim, dari nol sampai sekarang sudah dikenal ke luar pulau itu berkat perikanan. Semoga Diskanlut Jatim bisa menambah pemasaran,” ungkapnya.

Baca Juga: Arumi Emil Dardak Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan untuk Kecerdasan Anak

Menurut Bambang, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga betul-betul menjadi masyarakat yang cinta bahari karena dua per tiga dari wilayah Indonesia adalah lautan. "Negara kita ini negara kelautan jadi jika masyarakatnya tidak mencintai bahari sepertinya tidak pas," paparnya.

“Upaya diselenggarakan festival ini akan mengembalikan kitoh bahwa masyarakat kita adalah masyarakat bahari, jangan sampai kecintaan terhadap bahari menjadi pudar mengingat jumlah laut kita sangat luas,” terangnya.

“Kita dapat mengelolah bahari secara maksimal mengingat perairan kita menjadi poros maritime Dunia yang dilewati semua kapal-kapal Internasional hingga mencapai 90% yang melintas di perairan Indonesia,” punkasnya. (dev/rev)

Baca Juga: Ikan Patin Jawa Timur Tembus Pasar Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO