TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 14 siswa dari 14 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Rembang pemenang lomba karya jurnalistik dan media sosial yang diselenggarakan Semen Indonesia bekerjasama dengan Forum Wartawan Rembang (FWR) didampingi guru dan orang tua mengunjungi Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Tuban Jawa Timur, Rabu (23/11).
Kabiro Komunikasi Perusahaan Sigit Wahono mengatakan, kedatangan para siswa ini untuk mengetahui secara langsung operasional perusahaan serta pengelolaan lingkungan.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
"Perusahaan selalu terbuka kepada masyarakat yang ingin mengunjungi kami dengan harapan masyarakat mengetahui bagaimana proses pembuatan semen, pengelolaan lingkungan serta manfaat keberadaanya bagi warga sekitar," ujar Sigit Wahono.
Dia menambahkan, dalam menjalankan roda perusahaan, Semen Indonesia selalu mengedepankan wawasan lingkungan (Green Industry).
"Jika selama ini masyarakat berpikir bahwa penambangan yang dilakukan perusahaan akan merusak lingkungan dan tidak direklamasi, namun demikian tidak terjadi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk," terangnya.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
Pada kunjungan tersebut para siswa dan guru ditunjukkan areal pasca tambang milik semen dilakukan pemulihan melalui penanaman kembali atau reklamasi.
Adapun jenis pohon yang ditanam adalah tanaman pelindung dan produktif, sehingga secara tidak langsung bisa melindungi tanah, mampu menyerap air serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Kami akan terus memantau agar pabrik kami tidak merugikan lingkungan," jelas Sigit.
Menurut dia, pabrik semen identik sebagai perusahaan yang memproduksi debu. Namun nyatanya jika banyak debu yang keluar maka dapat mengurangi hasil produksi.
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
"Untuk itu, kami menggunakan alat canggih yang berfungsi untuk menangkap debu yakni Electrostatic Precipitator (EP) di pabrik Tuban ini. Sama hal nya dengan pabrik Tuban, pabrik Rembang yang saat ini dibangun, menggunakan alat yang lebih canggih yakni Bag Filter untuk menangkap debu dengan akurasi tinggi," paparnya.
Selain itu, Semen Indonesia telah menerapkan konservasi energi dengan menggunakan bahan bakar alternatif, misalnya dalam proses pembakaran menggunakan batubara, namun sekarang juga menggunakan bahan bakar alternatif berupa sekam padi dari sisa hasil panen warga sekitar.
"Kebutuhan sekam untuk produksi ini mencapai 120.000 ton per tahun atau 10.000 ton per bulan. Selain penghematan bagi perusahaan, terjadi multiplier effect bagi warga, dengan dibelinya sekam-sekam tersebut otomatis menambah nilai ekomoni bagi mereka," pungkas Sigit.
Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar
M. Aksanul Kirom, siswa MA Al-Anwar Rembang mengatakan senang dapat berkunjung ke pabrik Semen Indonesia. Dengan kunjungan ini siswa jadi tahu mengenahi proses produksi semen yang bisa dijadikan pemahaman baru.
"Tidak seperti yang kami bayangkan jika pabrik semen itu merusak lingkungan. Ternyata di pabrik Tuban ini warga masih bisa menanam sawah, tidak kekurangan air, dan lingkungan sekitar tetap asri," ujarnya.
Sementara itu di tempat berbeda melalui program Corporate Social Responsbility (CSR), di Kabupaten Rembang, minggu lalu Semen Indonesia memberikan bantuan sembako sebanyak 791 paket bagi korban banjir yang ada di 11 desa di Kecamatan Sumber, Kaliori dan Pamotan.
Baca Juga: 16 ABK Korban Terbakarnya MV Noah Satu Mendapat Bantuan Tali Asih dari PT SIG Tuban
Bantuan tersebut berupa beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula 1 kg, mie instan 10. Nilai paket sembako sebesar Rp 150 ribu simbolis diserahkan kepada bupati Rembang, Abdul Hafidz di Pendopo Kabupaten Rembang. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News