Banyuwangi Night Festival Kuwung, Sajikan Tradisi 6 Etnis

Banyuwangi Night Festival Kuwung, Sajikan Tradisi 6 Etnis

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Banyuwangi Night Festival Kuwung yang digelar Sabtu (3/12) malam kemarin berlangsung meriah. Acara yang mengabil tema “Kembang Setaman Bumi Blambangan” ini merupakan sebuah perhelatan carnaval untuk memeriahkan hari jadi Banyuwangi yang ke 245.

Festival kuwung yang juga disebut festival pelangi selalu memberikan sajian seni budaya masing masing etnis yang ada di Banyuwangi dan juga menampilkan budaya nusantara yang dibawa kontingan dari beberapa kota/kabupaten yang ikut merayakan carnaval ini.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Karnaval selain diikuti kontingan dari Banyuwangi, juga dari kabupaten lain seperti Bogor, Sleman, Kediri, Probolinggo, Bali dan Sumbawa Barat yang menampilkan seni budaya masing masing. Festival juga menampilkan beberapa tradisi dari etnis yang hidup di Banyuwangi seperti tradisi upacara adat saulak dari etnis Mandar, Cungkup Tapantejo dari etnis Jawa Mataraman, Abental Ombek dari etnis Madura, Sarine Kembang Bakung dari Using, Shiyong dari etnis Tionghoa dan Melasthi dari etnis Bali.

Acara dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Dewan Kesenian Jatim, Walikota Bogor, Bupati Sumbar, Sekda Banyuwangi Drs.Djajat Sudrajat, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol.Inf.Roby Bulan, Forpimda Banyuwangi dan Ketua DKB Banyuwangi Samsudin Adlawi.

Bupati Anas mengatakan, Banyuwangi tahun ini menggelar 53 event. “Banyak orang bertanya Banyuwangi kok pesta terus bikin festival terus? Saya hanya melihat rakyat ini harus disenangkan harus dibuat banyak panggung. Selama ini rakyat disuruh berlatih. Anak-anak kita disuruh berlatih di sekolah sekolah tapi rakyat tidak diberi panggung yang cukup dan negara tidak memberi ruang yang cukup bagi anak anak untuk tampil dan dilihat para pemimpin,” ujar dia.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

“Sebenarnya bagi Banyuwangi, event bukan ditunjukan untuk menarik wisatawan hadir di sini. Tapi 53 event ini merupakan ruang publik yang disiapkan oleh Banyuwangi untuk anak-anak kami agar terus tampil agar para pemimpin dan tokoh-tokoh di Banyuwangi bisa melihat bagaimana mereka berkreasi. Teryata hasilnya sangat luar biasa keguyuban dan motivasi mengangkat ekonomi kita tumbuh dari waktu ke waktu,” tambah Bupati.

Anas juga menambahkan festival kuwung ini yang paling lama di Banyuwangi sebelum B-FEST ada. Tapi, festival dibranding lagi dan dibenahi manajemennya. Anas juga menerangkan festival Kuwung adalah satu-satunya festival yang memberikan ruang daerah-daerah lain dengan berbagai ke bhinekaannya untuk tampil di depan masyarakat Banyuwangi dan disaksikan berbagai daerah di Indonesia dan seluruh dunia. (bwi1/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO