Konsumsi Rokok di Pacitan Tinggi, Sehari Rp 1,5 Miliar Lebih

Konsumsi Rokok di Pacitan Tinggi, Sehari Rp 1,5 Miliar Lebih

PACITN, BANGSAONLINE.com – Miliaran rupiah pedapatan warga Pacitan dibakar untuk pembelian rokok. Meski angka pembelian rokok cukup tinggi namun tidak mempengaruhi stabilitas ekonomi Pacitan.

Prediksi itu disampaikan Widarto, salah seorang pemilik pabrik rokok di Pacitan. Dia mengatakan, hampir seratus ribuan jiwa lebih, masyarakat dewasa (berusia 17 tahun keatas, Red) di Pacitan yang setiap harinya mengkonsumsi rokok. Apabila per orang per hari membelanjakan pendapatannya kurang lebih sebesar Rp 15.000, tentu akan ditemukan jumlah signifikan.

"Dari data di atas akan ditemukan angka Rp 1,5 miliar lebih pendapatan masyarakat Pacitan yang dibelanjakan rokok saban harinya," kata Wiwid, begitu pengusaha rokok ini akrab disapa, Senin (12/12).

Menurut Wiwid, dari perputaran uang tersebut, diakuinya, mayoritas masyarakat mengkonsumsi rokok-rokok besutan luar daerah. Atau dengan kata lain, mereka lebih suka mengkonsumsi rokok bermerek. Sementara angka konsumsi rokok lokal, atau rokok dengan harga di bawah Rp 6.000 per bungkus, tak lebih dari 10 persennya.

"Kita hanya kebagian sekitar RP 150 jutaan per hari, dari miliaran rupiah uang masyarakat Pacitan yang dibelanjakan rokok," jelas dia pada wartawan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan , sekalipun angka pembelanjaan masyarakat akan rokok masih cukup tinggi, namun persoalan tersebut tidak akan berdampak terhadap ketercukupan keluarga mereka akan konsumsi makanan dengan standar layak. Begitu pun dengan biaya pendidikan, tidak akan tercomot hanya karena konsumsi rokok. Hanya saja, angka harapan hidup, diakuinya akan sedikit berkurang.

"Kita harus akui, harapan hidup masyarakat perokok aktif dengan yang tidak merokok, jauh lebih pendek," tandasnya.

Sementara itu imbauan dan peringatan pemerintah akan dampak bahaya yang ditimbulkan dari rokok, ‎sepertinya tak membuat masyarakat konsumen jera dan menghentikan kebiasaan buruk merokok. Mereka bergeming, meski bahaya kematian sewaktu-waktu bisa mengancamnya. (yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO