TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga dan Karang Taruna Desa Rahayu Kecamatan Soko mendatangi Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban dengan jalan kaki melewati jalur Soko, Rengel, Grabagan, Semading dan Tuban, Rabu (14/12).
Mereka datang ke Pemda ingin menemui Bupati H. Fathul Huda dengan tujuan meminta bantuannya dalam menperjuangkan tuntutan untuk mendapatkan dana kompensasi dampak flaring yang dilakukan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ).
Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati
Dalam orasinya di depan kantor Pemda, massa menuntut agar kompensasi yang nunggak selama 12 bulan segera dibayar.
Koordinator Aksi, Miftakhul Khoiri mengatakan, tuntutan itu dilakukan mengacu pada kesepakatan warga dengan JOB PPEJ dan SKK Migas Jabanusa pada tahun 2009 lalu yang hingga kini belum berakhir.
"Kami lakukan jalan kaki ke Pemda Tuban untuk menuntut dana kompensasi selama 12 bulan Tahun 2016 sebanyak 3,4 Miliar segera dibayarkan oleh JOB PPEJ," terangnya.
Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK
Ia juga menegaskan, menolak opsi dana tali asih yang diberikan oleh pihak JOB-PPEJ kepada warga. Sebab menurutnya, tali asih tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, massa hanya ditemui Wakil Bupati Noor Nahar Husein. Terkait hal ini, wabup mengatakan pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan warga terdampak, DPRD Tuban, SKK Migas dan JOB PPEJ di Kantor Kecamatan Soko untuk mengambil jalan tengah atau solusi atas permasalahan tersebut.
"Rencana kami akan menggelar pertemuan yang mempertemukan warga dengan JOB PPEJ dan SKK Migas, agar permasalahan ini cepat selesai," papar wabup.
Baca Juga: JOB P-PEJ Bantu SMK Migas Bojonegoro Gelar UKK
Puluhan warga Desa Rahayu akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan penjelasan dari wabup. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News