PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Akhir tahun 2016, tunggakan tagihan listrik pelanggan PLN area Madura mencapai Rp 20 Miliar. Ini sangatlah berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Pada pemerintah kabupaten se-Madura.
"Secara spesifik untuk Kabupaten Sumenep masih bisa dikatakan bagus kesadaran masyarakat sebagai pelanggan PLN, kemudian disusul oleh Pamekasan, Sampang dan yang paling jelek Bangkalan," ungkap Asisten Manager (Asmen) PLN area Pamekasan, Hudono, Rabu (21/12). Kata Hodono, di Bangkalan sendiri tunggakannya mencapai Rp 10 miliar.
Baca Juga: Kontraktor Mega Proyek JLS Bebas Tindakan dari DPUPR Sampang
Pada setiap bulan, tagihan rekening listrik yang harus dibayarkan pelanggan, terselip kontribusi untuk Pajak Penerangan Jalan (PPJ). "Besaran PPJ itu tergantung dari Perda pada masing-masing kota dan kabupaten yang penetapannya pada pemerintan daerah, tapi maksimal 10 persen," jelas Hudono.
Berbagai upaya sudah dilakukan PLN Area Pamekasan guna menyadarkan masyarakat akan kewajibannya dalam membayar tagihan listrik, "Kami sudah melakukan sosialisasi baik melalui media radio, koran dan sebagainya," katanya.
"Selain itu kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah pada 4 kabupaten di Madura, serta menggandeng pihak Kepolisian, Kodim sampai kepala desa dan sebagainya guna memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang hak dan kewajibannya," tambahnya.
Baca Juga: Sempat Padam, Listrik di Surabaya, Madura, dan Sekitarnya Mulai Normal
"Jika kesadaran masyarakat baik akan hak dan kewajibannya, maka PLN nantinya bisa melakukan investasi, karena kita ketahui masih banyak saudara kita yang belum berlistrik," lanjutnya.
Sementara itu dari 670 ribu lebih pelanggan di Madura, hanya terdapat 15 persen yang masih belum datang ke loket pembayaran PLN yang ditunjuk.
Langkah konkret yang dilakukan dengan beberapa tunggakan pelanggan banyak dilakukan PLN dengan cara eksekusi pemutusan dan pembongkaran. Selain itu PLN juga berusaha untuk melakukan migrasi dari pasca bayar menuju prabayar. "kami secara bertahap akan melakukan migrasi itu", tandasnya.
Baca Juga: Rasio Elektrifikasi di Madura di Bawah 90 Persen, Pemkab Bisa Bantu Edukasi Masyarakat
"Dengan prabayar nantinya bisa mendidik masyarakat agar lebih cerdas dalam menggunakan listrik dan lebih hemat, hati-hati dalam penggunaan. Pada saat ini komposisi pelanggan pasca bayar terdapat 65 persen sedangkan prabayar baru mencapai 35 persen dari pelanggan yang ada," pungkasnya. (err/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News