AKBP Boro Windhu Mulai Pimpin Polres Gresik

AKBP Boro Windhu Mulai Pimpin Polres Gresik AKBP Adex bersama AKBP Boro saat melihat kondisi Mapolres Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - AKBP Boro Windhu Dandandito resmi memimpin beserta jajarannya. Hal ini setelah orang nomor satu di ini resmi menerima tongkat estafet melanjutkan kepemimpinan dari AKBP Adex Yudiswan dalam acara yang dikemas perpisahan, di Mako , Rabu (1/2).

AKBP Adex akan menempati tugas baru sebagai Wakapolrestabes Metro Jakarta Barat. Sedangkan penggantinya, AKBP Boro Windhu sebelumnya menjabat Kapolres Mojokerto, Jawa Timur.

Baca Juga: Wartawan ini Heran dengan Sejumlah Kasus Besar yang Diduga Tak Dituntaskan Polres Gresik

Pada kesempatan itu, AKBP Adex di hadapan AKBP Boro Windhu dan pejabat teras dan jajaran lain memaparkan hasil prestasi, inovasi dan pembangunan yang telah ditorehkan selama 8 bulan menjabat.

Keberhasilan dimaksud di antaranya Adex selama menjabat berhasil membuat inovasi tentang kecanggihan teknologi IT(informasi teknologi) berupa aplikasi Kamtibmas berbasis android yang disebut dengan GO Sigap.

Dari aplikasi tersebut, jelas Adex, data kriminalitas dan kegiatan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban) bisa dipantau lengkap dengan video TKP (tempat kejadian perkara).

Baca Juga: Eks Kades Sekapuk Gresik Penggagas 'Desa Miliarder' Ditetapkan Tersangka Dugaan Penggelapan Aset

"Semua peta wilayah di Kabupaten Gresik berada dalam program ini, baik di wilayah Gresik daratan seperti Kecamatan Ujungpangkah maupun kepulauan Bawean," paparnya.

Pada kesempatan itu, Adex juga menunjukkan program syiar Islam berupa pembangunan masjid yang sudah tahap finishing. "Pembangunan masjid Polres sudah hampir rampung," terangnya.

Dia juga memaparkan soal beberapa kasus yang belum dituntaskan. Di antaranya, kasus pagelaran sexy dancer di GJS (Gelora Joko Samudro ) di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas pada bulan Oktober 2016.

Baca Juga: Mobil Boks Adu Banteng dengan 5 Motor di Morowudi Gresik, 2 Orang Tewas

Kasus itu menghebohkan masyarakat Kabupaten Gresik sampai-sampai MUI (Majelis Ulama Indonesia), DPRD Gresik, dan pihak terkait lain ikut memantau perkembangannya.

Kemudian, kasus dugaan penghinaan terhadap mantan Presiden RI (Republik Indonesia) ke-4 KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan kiai lainnya yang dilaporkan oleh PC GP (Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda) Ansor Kabupaten Gresik. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO