NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Jembatan penyeberangan alternatif yang menghubungkan dusun Sukorame dan Ngrengket di kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk ambrol, Sabtu (4/2/17). Akibatnya, aktivitas warga, terutama yang hendak menuju kedua dusun lumpuh total.
Menurut Kepala Desa Rowomarto Hartoyo, putusnya jembatan yang dibangun sejak tahun 1972 tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Patianrowo sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Sehingga debit air sungai terus meningkat dan menyebabkan talud penyangga jembatan putus tergerus arus sungai Apur I.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
“Kemungkinan besar, pemicu ambrolnya penahan jembatan ini karena kondisi fisik bangunan tersebut sudah lama, sehingga talud tidak kuat menahan dorongan tanah bercampur air,” ungkap Hartoyo usai melihat langsung dilokasi.
Hartoyo juga menjelaskan, saat ini warga dusun Sukorame dan Ngrengket mengeluh lantaran warga tidak dapat melintas akibat putusnya jembatan tersebut. Warga sementara hanya bisa melintas di Jembatan Besar yang jaraknya agak jauh.
Hartoyo berharap agar pemerintah daerah turun tangan untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Pasalnya penghubung jembatan tersebut ada Monumen Perjuangan Harmoko, mantan Menteri Penerangan zaman Orde Baru.
Baca Juga: Antusias Warga Tinggi, Pj Bupati Nganjuk Apresiasi Baksos Periksa Kesehatan Gratis
"Di samping itu jembatan tersebut sangat penting bagi anak sekolah,” tambah Hartoyo.
Anggota Koramil 0810/07 Patianrowo bersama aparat terkait, Polsek Patianrowo diwakili Babinkabtibmas dan BPBD mengecek lokasi kejadian jembatan putus. Warga diimbau agar tidak mendekat ke jembatan tersebut untuk menghindari korban yang tidak diinginkan karena kondisi sangat mengkawatirkan dan sewaktu-waktu bisa ambrol. (*/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News