GRESIK, BANGSAONLINE.com - MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Gresik terus gencarkan sosialisasi terkait larangan perayaan valentine kepada masyarakat baik lewat media massa maupun media lain.
"Valentine itu budaya barat. Bukan budaya kita, budaya orang muslim. Makanya kami haramkan merayakannya," ujar dewan penasehat MUI Kabupaten Gresik KH. Nur Muhamad kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (10/2).
Baca Juga: Mobil Boks Adu Banteng dengan 5 Motor di Morowudi Gresik, 2 Orang Tewas
Menurut dia, adat luar negeri seperti perayaan valentine bisa menggerus budaya bangsa. Apalagi para generasi muda yang dijadikan objek. "Adat luar negeri sekarang ini sangat membahayakan generasi muda dan gaya hidup bebas yang tidak terukur," ungkapnya.
"Karena itu, jangan sampai masyarakat Indonesia, terlebih masyarakat muslim mencontoh budaya barat yang tidak islami tersebut," lanjutnya.
Untuk menyosialisasikan larangan perayaan valentine ini, MU menggandeng pihak berwenang. Salah satunya, Polres Gresik. "Kami sudah kordinasi dengan Pak Kapolres tentang fatwa larangan merayakan valentine," terang Gus Nur, begitu panggilan akrabnya
Baca Juga: Polres Gresik Tindak Puluhan Truk Besar Langgar Aturan saat Operasi Zebra Semeru 2024
"Beliaunya akan koordinasi dengan Kasatbinmas untuk nembantu menyampaikan ke masyarakat".
Selain Polres, MUI juga meminta bantuan Kodim 0817. "Alhamdulillah beliaunya berdua (Kapolres dan Dandim) membantu. Kita saling mengisi. Luar biasa," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, MUI Gresik mengeluarkan fatwa haram merayakan Valentine Day. Hal ini disampaikan Ketua MUI Kabupaten Gresik KH. Mansoer Shodiq menindaklanjuti keputusan MUI Jawa Timur yang telah mengeluarkan fatwa pada 27 Januari lalu.
Baca Juga: Jaga Kondusivitas Jelang Pelantikan Presiden, Polres Gresik Gelar Patroli
"Larangan ditujukan kepada semua umat Islam yang berada di Kabupaten Gresik. Larangan itu berlaku sejak dikeluarkan fatwa," kata KH. Mansoer. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News