Gandeng USAS Malaysia, Unhasy Tebuireng akan Teliti Perkembangan Radikalisme dan Liberalisme di Asia

Gandeng USAS Malaysia, Unhasy Tebuireng akan Teliti Perkembangan Radikalisme dan Liberalisme di Asia Deputy Vice-Chancellor Academic and Student Affairs USAS Dato' Wan Sabri Bin Wan Yusof bersama Wakil Rektor I Unhasy Muhsin Ks bertukar cinderamata usai MoU kerja sama. foto: ist

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dalam waktu dekat, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng, Jombang, akan berkolaborasi dengan Universiti Sultan Azlan Syah (USAS) Malaysia untuk mengadakan penelitian bersama. Penelitian itu dimaksudkan untuk mendapatkan potret utuh perkembangan gerakan radikal dan liberal di kawasan Asia.

"Selain penelitian, kami juga akan menjalin kerjasama program dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen antar kedua universitas. Juga kerjasama di bidang penelitian, penulisan jurnal ilmiah dan pertukaran budaya," kata Wakil Rektor III Mif Rohim Syarkun, Jumat (10/2/2017).

Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur

Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Unhasy Tebuireng dan USAS Malaysia di kampus Unhasy Tebuireng, sehari sebelumnya. Dari pihak USAS, delegasi dipimpin oleh Deputy Vice-Chancellor Academic and Student Affair (Wakil Rektor I), Dato' Wan Sabri Bin Wan Yusof. Sedangkan delegasi Unhasy dipimpin oleh Wakil Rektor I Unhasy Muhsin Ks.

Nantinya, kata Rohim, jika ada dosen Unhasy yang mengambil studi S3 di USAS, salah satu dosen Unhasy akan diminta menjadi co-promotor atau co-supervisor. "Untuk penulisan jurnal, kami akan mengkaji pemikiran keislaman yang dikembangkan oleh Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari," ungkap pria yang sebelumnya cukup lama mengajar di Universiti Teknologi Malaysia ini.

Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin

Di tempat sama, Wakil Rektor I USAS Wan Sobri menuturkan, kerjasama ini akan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Sebab, Unhasy memiliki tradisi keilmuan yang cukup lama. Pesantren Tebuireng sejak berdiri pada 1899 dan Unhasy pada 1967, menurut dia, sudah memulai tradisi keilmuan dan kajian keislamanan yang cukup memadai.

“MoU kali ini kami bekerja sama dalam bidang akademik, penulisan, penyelidikan (penelitian, red), pertukaran pelajar dan staf/pengajar. Supaya pengalaman yang sudah dimiliki dua universiti ini dapat dikongsikan (dikerjasamakan, red). Advantage-advantage masing-masing juga dapat dikongsikan,” tutur Dato' Wan Sabri dengan logat khas Melayu.

Selain berkunjung ke kampus Unhasy, rombongan USAS juga berziarah ke makam KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid Gus Dur di Kompleks Pesantren Tebuireng.

Baca Juga: Ponpes Tebuireng Siap Gelar Konferwil NU XVIII

“Saya sangat kagum dengan pondok dan kampus ini. Pondoknya sangat bersih dan teratur. Dan saya bangga bisa berpeluang menziarahi Allah Yarham Gus Dur,” ungkap Dato' Wan Sabri. (*/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO